Sebuah studi dari Universitas Johns Hopkins menemukan bahwa posisi lengan yang salah saat pemeriksaan tekanan darah dapat membuat hasil pembacaan menjadi lebih tinggi. Kesalahan dalam menempatkan lengan ini berpotensi menyebabkan jutaan orang didiagnosis hipertensi secara keliru.
Penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine mengungkapkan bahwa meletakkan lengan di pangkuan atau membiarkannya tergantung di sisi tubuh dapat meningkatkan hasil tekanan darah hingga 10 poin. Implikasinya sangat mengejutkan. Berdasarkan perhitungan para peneliti, sekitar 54 juta orang di Amerika Serikat mungkin didiagnosis hipertensi hanya karena posisi lengan yang tidak tepat.
Lalu, bagaimana posisi yang benar? Menurut panduan medis, lengan harus disangga di atas meja dengan posisi manset setinggi jantung. Namun, di banyak klinik dan rumah sakit, prosedur ideal ini sering diabaikan.Posisi lengan dapat memengaruhi hasil pembacaan tekanan darah.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Tammy Brady ini melibatkan 133 orang dewasa berusia 18 hingga 80 tahun di Baltimore. Tekanan darah peserta diukur beberapa kali dalam posisi lengan yang berbeda: disangga di atas meja (metode yang disarankan), di pangkuan, serta dibiarkan menggantung di samping tubuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat lengan diletakkan di pangkuan, tekanan darah sistolik (angka atas) lebih tinggi sekitar empat poin, sedangkan lengan yang menggantung tanpa disangga menghasilkan tekanan sistolik yang lebih tinggi sekitar tujuh poin. Efek ini lebih signifikan bagi orang yang sudah memiliki riwayat hipertensi, dengan peningkatan tekanan darah sistolik hingga sembilan poin.
Peneliti menjelaskan bahwa posisi lengan memengaruhi pembacaan tekanan darah karena ketika lengan berada di bawah level jantung, gravitasi meningkatkan tekanan di arteri. Ketegangan otot dan perubahan aliran darah juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sementara.
Studi ini menekankan pentingnya teknik pengukuran tekanan darah yang tepat, tidak hanya untuk mendapatkan angka, tetapi juga untuk memastikan hasil yang akurat agar dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan medis yang tepat.