img
:::

Pelajar Asal Malaysia Yang Overstay Melakukan Penyerahan Diri dan Dapat Kembali Mengejar Mimpinya di Taiwan

Pelajar Malaysia yang overstay di Taiwan melakukan penyerahan diri di Departemen Imigrasi.  (Sumber foto : Departemen Imigrasi Hsinchu)
Pelajar Malaysia yang overstay di Taiwan melakukan penyerahan diri di Departemen Imigrasi. (Sumber foto : Departemen Imigrasi Hsinchu)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

Sejak 1 Februari tahun ini, Badan Imigrasi telah mengimplementasikan program penyerahan diri bagi WNA yang overstay di Taiwan. Beberapa hari yang lalu, seorang siswa S2 asal Malaysia yang sedang belajar di universitas di Hsinchu overstay karena kelalaian pribadi, dan akhirnya pergi ke Stasiun Layanan Imigrasi Kota Hsinchu ditemani oleh pacarnya untuk menyerahkan diri.

Poster Program Penyerahan Diri Bagi WNA Yang Overstay di Taiwan.

(Sumber foto : Departemen Imigrasi)

Mahasiswa tersebut sibuk dengan studinya dan lupa untuk mengajukan perpanjangan izin tinggal, yang mengakibatkan overstay. Siswa tersebut mengatakan bahwa ketika dia mengetahui bahwa masa izin tinggalnya telah habis, dia berpikir dia akan didenda sebesar NT$ 6.000. Untungnya, dia ingat ada program penyerahan diri bagi WNA yang overstay di Taiwan, dan dengan dorongan dari pacarnya, dia pergi ke Stasiun Layanan Kota Hsinchu untuk menyerahkan diri. Kemudian dia hanya perlu membayar denda minimum sebesar NT$ 2.000, bebas dari penahanan, selama dia mendapatkan visa pelajar setelah meninggalkan Taiwan, dia masih dapat kembali ke Taiwan untuk menyelesaikan studinya.

Artikel Lainnya : Peringanan Hukuman Bagi WNA Yang Telah Tinggal Melebihi Batas Masa Izin Tinggal

Stasiun Layanan Kota Hsinchu secara aktif mempromosikan program penyerahan diri.

(Sumber foto : Departemen Imigrasi Hsinchu)

Lan Shaoyu, direktur Stasiun Layanan Departemen Imigrasi Hsinchu mengimbau WNA yang telah overstay di Taiwan untuk melakukan penyerahan diri ke Departemen Imigrasi

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading