Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial mengumumkan bahwa mulai tanggal 1 November tahun ini, semua bayi akan dimasukkan dalam program "Dokter Spesialis Anak." Setiap anak berusia 0 hingga 3 tahun akan mendapatkan seorang dokter khusus yang akan memberikan pengontrolan kesehatan personal, termasuk deteksi dini keterlambatan perkembangan, vaksinasi pencegahan, perawatan gigi, dan lainnya.
"Sistem Dokter Spesialis Anak" Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan telah dipromosikan ke 22 kabupaten dan kota di seluruh negeri pada tahun ini, sehingga memungkinkan dokter yang berdedikasi untuk bertindak sebagai "penjaga medis" bagi balita.
(Sumber foto : Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan)
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Shih-Chung Chen, menyatakan bahwa program "Dokter Spesialis Anak" diuji coba pada tahun 2020 dan awalnya hanya dilaksanakan di 6 kabupaten/kota. Pada tahun ini, program ini telah diperluas ke semua kabupaten/kota di Taiwan. Awalnya, program ini bersifat sukarela, tetapi mulai November, semua bayi yang baru lahir akan secara otomatis menjadi bagian dari program ini. Dokter anak akan memberikan vaksinasi, evaluasi pertumbuhan dan perkembangan sesuai tahapan pertumbuhan bayi, dan mengamati serta menjalin komunikasi dengan keluarga anak saat kunjungan.
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Shih-Chung Chen, juga menekankan bahwa program "Dokter Khusus Anak-Anak" merupakan bagian penting dari "Program Peningkatan Perawatan Medis Anak" dan anggaran untuk program ini pada tahun depan sekitar NT$ 2 miliar. Direktur Biro Kesehatan, Yu-Ping Liu, menyatakan bahwa melalui program ini, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial akan memberikan subsidi sebesar NT$ 500 per tahun untuk manajemen kasus setiap anak, serta memberikan insentif untuk vaksinasi, skrining, dan layanan lainnya.
Artikel lainnya : Pusat Layanan Bakat dan Perekrutan Internasional "Talent Taiwan" Telah Diresmikan
Setiap anak berusia di bawah 3 tahun bisa mendapatkan dokter khusus untuk manajemen kesehatan pribadi.
(Sumber foto : Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan)
