Dikarenakan kasus pekerja migran yang muncul di pabrik elektronik Taiwan, untuk mengurangi risiko pengumpulan pekerja migran di Kabupaten Chiayi, Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi dari Departemen Imigrasi bagian selatan dan Tim Tugas Khusus Kabupaten Chiayi bersama-sama meluncurkan program pencegahan pandemi bagi pekerja migran. Hal ini juga bekerja sama dengan Departemen Pengembangan Tenaga Kerja dan Pemuda Pemerintah Kabupaten Chiayi untuk melakukan bersama-sama. Para staf berinisiatif mengunjungi asrama pekerja migran, peduli akan kebutuhan pekerja migran, dan menempel brosur pencegahan pandemi dalam multi-bahasa, dan juga mengajak pekerja migran untuk bergabung dengan akun LINE CDC, “LINE@移點通”, dan aplikasi pencegahan pandemi lainnya. Dengan hanya menambah teman, pekerja migran akan mendapatkan informasi pencegahan pandemi dari pemerintah secara real-time. Selain memahami manajemen agensi dan majikan terhadap pekerja migran, juga memandu dan memberitahukan kepada mereka untuk melakukan tes PCR apabila ada kasus dugaan riwayat kontak atau kelainan kesehatan. Juga diberitahukan untuk sementara tidak perlu khawatir akan masalah ARC yang sudah lewat batas, kurangi keluar rumah, terus menaati protokol kesehatan dan hindari menjadi lubang pandemi.
Untuk masalah ARC yang sudah lewat batas, untuk sementara ini tidak perlu khawatir,
Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi dari Departemen Imigrasi bagian selatan menempel brosur pencegahan pandemi dan penundaan otomatis dalam multi-bahasa. Sumber foto: Kantor Pelayanan Imigrasi Kabupaten Chiayi
Baca juga：Departemen Imigrasi Menerima Kasus“Pekerja Migran Yang Hilang Kontak”dan Pelaporan Mandiri
Fokus pencegahan pandemi kali ini ditujukan kepada agensi yang menyediakan tempat untuk pekerja migran melakukan pengontrolan kesehatan dan pabrik dengan banyak pekerja migrannya. Keduanya diharuskan untuk menerapkan protokol kesehatan yang sudah diumumkan oleh pemerintah. Menurut statistik Pemerintah Kabupaten Chiayi, ada lebih dari 580 asrama yang menyediakan tempat tinggal untuk pekerja migran yang ada di Taiwan. Di antaranya ada dua kamar yang lebih dari 100 orang telah terdaftar sebagai target utama untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Departemen Tenaga Kerja dan Pemuda Pemerintah Kabupaten Chiayi juga terus melakukan pemeriksaan asrama pekerja migran dengan lebih dari 30 orang. Selain melakukan pemeriksaan dan penyelidikan, di saat yang bersamaan juga membantu Departemen Imigrasi untuk memberitahukan kepada orang asing akan hal perpanjangan masa tinggal 30 hari yang dilakukan secara otomatis. Pemerintah berharap, melalui kunjungan dan pemberitahuan bisa meningkatkan kesadaran pekerja migran akan pencegahan pandemi.
Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi dari Departemen Imigrasi bagian selatan dan Staf Departemen Pengembangan Tenaga Kerja dan Pemuda Pemerintah Kabupaten Chiayi menyiapkan lembar brosur pencegahan pandemi multi-bahasa di pintu masuk asrama pekerja migran. Sumber foto: Kantor Pelayanan Imigrasi Kabupaten Chiayi
Salah seorang penanggung jawab agensi, Li Jian-long menyatakan bahwa pengelolaan asrama telah diperketat. Selain menghindari pertemuan kelompok, mengenakan masker ketika keluar, juga menyediakan alkohol dan alat pengukur suhu badan di depan asrama. Selain ada staf khusus yang melacak kesehatan mereka, juga menyuruh perusahaan pembersih untuk melakukan pembersihan dan disinfektan setiap minggunya. Dan menanggapi kebutuhan majikan, juga menyediakan langkah-langkah pencegahan pandemi dalam berbagai bahasa untuk pekerja migran.
Lin Bing-Huang, selaku Direktur Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi, menyatakan bahwa mereka bersama dengan otoritas setempat melakukan pemeriksaan dan penyelidikan, berharap tetap menerapkan protokol kesehatan agar pekerja migran Kabupaten Chiayi bisa dengan aman melewati pandemi kali ini. Lin Bing-Huang juga mengajak dan mempromosikan “Proyek Karantina dan Pencegahan Pandemi Penduduk Asing” dari Departemen Imigrasi. Proyek ini mendorong orang asing yang memiliki gejala untuk segera melakukan pengetesan atau pergi ke rumah sakit untuk melakukan pengetesan. Untuk pekerja migran yang hilang kontak atau bagi mereka yang masa tinggalnya sudah melewati batas, Departemen Imigrasi akan melakukan pengecekan dengan prinsip “tanpa biaya, tanpa pemberitahuan, tanpa penyelidikan”. Penduduk asing tidak perlu khawatir akan diselidiki apabila melakukan pengetesan. Bersama-sama kita mencegah pandemi ini agar tidak tersebar!
