:::

Biro Pendidikan New Taipei Mendorong Para Guru Untuk Mempelajari Silabus Pengajaran Multikulturalisme

Biro Pendidikan Kota New Taipei mengadakan 18 lokakarya rencana pengajaran multikultural untuk para guru tahun ini.  (Sumber foto : Biro Pendidikan Kota New Taipei)
Biro Pendidikan Kota New Taipei mengadakan 18 lokakarya rencana pengajaran multikultural untuk para guru tahun ini. (Sumber foto : Biro Pendidikan Kota New Taipei)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/王月兒 Sendy Wang

Biro Pendidikan New Taipei City menyelenggarakan 18 kursus rencana pengajaran multikultural untuk guru tahun ini. Selama lokakarya, guru dari berbagai sekolah dan staf pendukung pengajaran untuk imigran baru tidak hanya berbagi karakteristik budaya negara-negara Asia Tenggara, tetapi juga membahas bagaimana mengintegrasikan pakaian tradisional, produk perawatan tabir surya, topik seperti makanan eksotis dituliskan ke dalam rencana pengajaran dan dipraktikkan, sehingga siswa memiliki perspektif internasional yang lebih luas.

"Ketupat", kelezatan tradisional Indonesia yang biasa dilihat saat Idul Fitri.

(Sumber foto : Biro Pendidikan Kota New Taipei)

Selama kegiatan pelatihan, staf pengajar bahasa Indonesia memperkenalkan makanan khas Indonesia "Ketupat" saat Idul Fitri, tumpeng, dan makanan penutup tradisional Indonesia. Ada juga staf pengajar bahasa Myanmar yang berbagi makanan, pakaian, perumahan, transportasi, sejarah dan budaya lokal Myanmar, termasuk produk perawatan kulit tabir surya "Thanaka”, serta kostum tradisional Myanmr, dan para siswa bisa mencobanya.

Seorang anak asal Myanmar dengan "Thanaka" dioleskan di wajahnya.

(Sumber foto : Pixabay)

Direktur Biro Pendidikan Kota New Taipei, mengatakan populasi imigran baru di Kota New Taipei melebihi 110.000 orang, dan merupakan jumlah terbesar di Taiwan. Guru memainkan peran yang sangat penting dalam mengajar siswa untuk memperlakukan budaya asing dengan sikap rasional dan hormat. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan menyelenggarakan kursus silabus rencana pengajaran multikultural setiap tahun, agar para guru dapat lebih dekat dan merasakan budaya asing, serta membudayakan literasi lintas budaya siswa.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading