Seorang wanita di Kota New Taipei meninggal ketika dia secara tidak sengaja terinfeksi "amuba pemakan otak" saat mengunjungi waterboom pada bulan Juli. Penyakit ini cukup langka di antara korban jiwa. Sejauh ini, hanya ada dua kasus di Taiwan. Dokter menunjukkan bahwa amoeba pemakan otak tidak mudah bertahan hidup di air ledeng atau kolam renang yang telah diklorinasi, jadi orang tidak perlu terlalu khawatir, tetapi tetap harus sangat berhati-hati saat bermain di danau ataupun kolam dalam ruangan, dan jangan memasukkan kepala ke dalam air.
Parasit yang disebut "食腦變形蟲" utamanya terakumulasi di dasar kolam atau dasar danau, sehingga sebaiknya hindari mengaduk-aduk dasar air.
(Sumber foto : Pixabay)
Nama resmi "amoeba pemakan otak" adalah "Naegleria fowleri". Masa inkubasi sebelum onset sekitar 1 hingga 7 hari. Gejala awalnya adalah sakit kepala, demam, mual, dan muntah. Leher kaku, kejang, koma, dan lain-lain.
Berdasarkan data yang ditunjukkan oleh Badan Pengendalian Penyakit Departemen Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan Taiwan, parasit amoeba dapat masuk ke tubuh manusia melalui rongga hidung dan bergerak menuju otak melalui saraf penciuman, menyebabkan penyakit. Mengingat saat ini adalah musim liburan, peringatan khusus diberikan kepada wisatawan: ketika berenang atau berendam, hindari air masuk ke dalam hidung atau merendam kepala di dalam air. Saat berenang di perairan alami, hindari mengaduk-aduk air atau lumpur di bagian bawah kolam. Jika anda merasakan beberapa gejala seperti, demam, sakit kepala, mual atau muntah setelah berenang atau berendam di air panas, anda harus segera mencari perawatan medis. Jika ada gejala yang menyerupai meningitis amoeba, anda harus segera menghubungi hotline 1922 dari Pusat Pengendalian Penyakit untuk melaporkannya dan mendapatkan bantuan secepatnya.
Artikel lainnya : Wabah Demam Berdarah Semakin Memanas, CDC mengingatkan Pekerja Migran Asing yang Pulang ke Negara Asal untuk Memperhatikan Tindakan Pencegahan DBD
