Berdasarkan "Nikkei Asian Review", pemulihan industri pariwisata memberikan manfaat besar bagi negara-negara Asia Tenggara. Beberapa ahli berpendapat bahwa prospek Vietnam, Thailand, dan Indonesia sangat menjanjikan. Ini terutama karena, setelah ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, kawasan Asia Tenggara menjadi salah satu penerima manfaat utama dari restrukturisasi rantai pasokan global. Selain itu, bergabung dalam dua perjanjian perdagangan bebas, RCEP dan CPTPP, juga akan mendukung perkembangan bisnis di masa depan.
Laju pertumbuhan ekonomi enam sistem ekonomi utama di Asia Tenggara berangsur-angsur meningkat dan mengungguli negara-negara maju.
(Sumber foto : Pixabay)
Selain itu, HSBC memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi dari enam ekonomi utama di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam, akan mencapai 4,2% tahun ini. Tahun depan, pertumbuhannya diperkirakan akan mencapai 4,8%, melebihi tingkat pertumbuhan negara-negara maju.
Meskipun tidak ada negara yang dapat terhindar dari inflasi pasca-pandemi dan krisis ekonomi global, struktur populasi Asia Tenggara menguntungkan pertumbuhan ekonomi. Baik bagi perusahaan yang ingin beralih ke operasi digital atau memindahkan rantai pasokan mereka, Asia Tenggara menjadi pilihan populer untuk investasi.
Artikel lainnya : Kementerian Tenaga Kerja Berencana Memulai Kembali Program Percobaan Layanan Perawat Lansia Paruh Waktu
Thailand secara aktif mengembangkan rencana Koridor Ekonomi Timur (EEC) dan menarik sejumlah besar perusahaan asing terkemuka untuk berinvestasi di dalamnya.
(Sumber foto : Pixabay)