Dalam masa pandemi ini, penting bagi pemerintah untuk memberikan perawatan dan perlindungan bagi masyarakat. Di Taiwan, tindakan perawatan dan kepedulian bagi rakyat tersebut dikepalai oleh Pemerintah Kota Taoyuan. Hal ini terbukti ketika, beberapa hari yang lalu, Walikota Taoyuan, Zheng Wencan (鄭文燦) mengumumkan bahwa anggota dari keluarga dengan kondisi ekonomi lemah dan berpenghasilan rendah yang harus menjalani isolasi dapat dapat memperoleh akomodasi gratis di hotel karantina, sesuai pengarahan dari Biro Pariwisata (觀旅局) dan melalui izin dari Biro Kemasyarakatan (社會局). Warga yang membutuhkan akomodasi di hotel karantina tersebut tidak akan dituntut untuk menjalani pemeriksaan yang tidak semestinya, atau dipungut biaya yang akan memberatkan baik keadaan ekonomi warga maupun usaha pencegahan penularan negara.
Kapasitas kamar-kamar dalam hotel karantina Taoyuan masih mencukupi. Sumber: Biro Pariwisata Kota Taoyuan
Berita lainnya: Siaga Tingkat 3 Diperpanjang Hingga 12 Juli, Chen Shih-Zhong: Mari Bersatu Melawan Pandemi
Menurut Zheng Wencan, pada saat ini, terdapat sejumlah 23 hotel karantina dengan total 2.217 kamar yang bisa ditinggali warga. 8 dari antaranya ditujukan bagi pekerja asal luar negeri, sedangkan 15 hotel lainnya tersedia bagi masyarakat pada umumnya. Meskipun jumlah orang yang menetap di hotel karantina telah naik drastis sejak akhir bulan Juni, yaitu ketika pemerintah pusat mengumumkan ketentuan masuk wilayah negara yang baru, namun jumlah kamar yang dapat ditinggali masih mencukupi. Pihak penanggung jawab hotel karantina memang telah melakukan persiapan yang menyeluruh terkait hal ini.
Tingkat upaya pencegahan penularan bagi warga yang baru memasuki wilayah negara sangat ketat. Ini semua dilakukan demi menjamin keamanan dan kesehatan seluruh penduduk negeri. Sumber: Bandar Udara Internasional Taoyuan
Selain itu, warga yang memasuki wilayah negara dari Taoyuan dan telah menjalani pemeriksaan PCR pertama diwajibkan untuk menjalani tes swab pada hari ke-10 dalam masa isolasinya. Hasil dari pemeriksaan tersebut akan dilaporkan kepada CDC. Pada hari ke-13 masa isolasi, sesuai dengan pengarahan dari Dinas Kesehatan, warga akan diantarkan ke stasiun pemeriksaan atau rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan PCR kedua. Semua ini demi menjamin kesehatan dan keamanan seluruh penduduk negeri.