Seiring dengan memanasnya situasi pandemi di Taiwan, upaya pencegahan penularan pun turut meningkat. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di situs NOWnews, selain memakai masker, menjaga jarak sosial, dan rutin membersihkan tangan, salah satu cara lain untuk mengurangi resiko penularan adalah mengganti baju secepat mungkin ketika pulang ke rumah setelah bepergian.
Menurut artikel yang ditulis oleh Huang Xuan, seorang dokter spesialis penyakit berat, di situs VOCUS setelah mengumpulkan berbagai data riset dari institusi medis internasional, bakteri COVID-19 akan menempel pada berbagai benda yang berbeda, dan akan menetap di benda tersebut dalam waktu yang berbeda pula. Bakteri dapat menetap pada benda berbahan plastik atau besi anti karat selama tiga hari, sedangkan hanya akan bertahan pada kertas selama satu hari. Namun, tak peduli selama apa bakteri tersebut akan menetap, ini merupakan salah satu faktor penyebab tingkat penularan yang tinggi.
Berita lainnya: Pengumuman Penting! Izin Tinggal WNA Otomatis Diperpanjang 30 Hari
Waspada Penularan Virus! Secepatnya Menukar Baju Ketika Pulang, Bisa Turunkan Resiko Penularan. Sumber: Pixabay
Demikian juga dengan pakaian, yang terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Periode menetapnya bakteri pada pakaian juga tergantung pada bahan pakaian itu sendiri. Menurut artikel tersebut, seorang dokter ruang gawat darurat di Amerika berpendapat bahwa baju dengan bahan yang tidak mudah kering lebih rawan terhadap bakteri. Karena itu, ketika bepergian, warga dihimbau untuk sebisa mungkin tidak menyentuhkan tangan ke wajah. Selain itu, apapun bahan dari pakaian yang dikenakan, warga dihimbau untuk segera menukar pakaian ketika tiba di rumah. Setelah menyentuh pakaian yang telah dikenakan, harus ingat pula untuk mencuci tangan. Semua tindakan ini akan membantu mengurangi resiko terinfeksi.
Berita lainnya: Pemerintah dan Rakyat Bersama Himbau Pekerja Migran Pahami Pentingnya Langkah Pencegahan Penularan