Dampak Pandemi! Jumlah Pekerja Cuti Tidak Dibayar Tembus Puluhan Ribu Orang, Industri Akomodasi dan Katering Terimbas

Kementerian Tenaga Kerja baru-baru ini mengumumkan statistik terbaru mengenai pengurangan istirahat kerja (cuti tidak dibayar). Jumlah orang pada periode ini kembali melebihi 10.000, di antaranya, mereka di industri akomodasi dan katering bertambah paling banyak, mencapai 2.846 orang, dan jumlah pelaksanaan hari juga telah diperpanjang menjadi 13 hingga 16 hari per bulan. Alasan utamanya adalah beberapa industri seperti akomodasi, katering, dan penitipan anak terpaksa atau harus menghentikan bisnis karena dampak dari peringatan tiga tingkat, yang telah menjadi daerah yang paling terpukul dari cuti tidak dibayar selama pandemi.

Baca juga: Siaga Tingkat 3 Diperpanjang Hingga 12 Juli, Chen Shih-Zhong: Mari Bersatu Melawan Pandemi

Selama pandemi, industri akomodasi dan katering terimbas. Sumber: 聯合報

Kementerian Tenaga Kerja menyatakan bahwa selama periode siaga tingkat 3, banyak orang makan di rumah, bahkan jika di restoran pun akan dibawa pulang. Situasi operasi secara keseluruhan tetap dipengaruhi oleh pandemi. Industri grosir dan eceran juga dipengaruhi karena penurunan perjalanan internasional. Banyak toko di tempat wisata, toko kreatif tutup, oleh karena itu jumlah pekerja cuti tidak dibayar bertambah banyak.

Baca juga: Masa Standar Kewaspadaan Nasional Diperpanjang! Ini Kebijakan Kementerian Ekonomi Terhadap Supermarket dan Pusat Perbelanjaan

Selama pandemi, industri akomodasi dan katering terimbas. Sumber: 好房網

Selain itu, di masa pandemi, kebanyakan warga menghindari kontak dengan orang-orang, sehingga kebutuhan medis yang tidak mendesak di industri perawatan kesehatan, seperti dokter gigi, rehabilitasi, dan lain-lain juga dipengaruhi oleh pandemi dan mengambil cuti tidak dibayar.