【Berita Global untuk Penduduk Baru】Pada tanggal 14 Desember 2021 yang lalu, sebuah gempa seukuran 7,6 skala Richter melanda Pulau Flores, Indonesia. Kekuatan gempa yang luar biasa mendorong BMKG untuk mengeluarkan peringatan tsunami. Warga pun berbondong-bondong keluar dari rumah masing-masing. Menurut pemerintah daerah, kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut masih termasuk ringan. Selain itu, hanya ada satu warga yang terluka. Peringatan tsunami pun dimatikan sekitar dua jam setelah gempa tersebut terjadi.
Baca juga: Kota Taipei menyediakan 10 stasiun vaksinasi, silahkan mendaftar di tempat
Pusat dari gempa tersebut adalah di 112 kilometer di sisi barat laut dari Larantuka, Pulau Flores. Sumber: United States Geological Survey
Menurut laporan berita agensi luar negeri, pusat gempa berkedalaman 12 kilometer tersebut berada di 112 kilometer sisi barat laut Larantuka. Setelah terjadinya gempa tersebut, peringatan tsunami pun segera tersebar di Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Indonesia, gempa tersebut menyebabkan seorang penduduk di Manggarai terluka. Sebuah sekolah di Pulau Selayar juga mengalami kerusakan akibat gempa.
Baca juga: NIA mengimbau warga negara asing untuk divaksinasi dan meningkatkan kesehatannya
Peringatan tsunami akhirnya dimatikan dalam waktu 2 jam setelah gempa tersebut terjadi. Sumber: Twitter
Setelah menelusuri informasi terkait detik-detik pertamanya terjadinya gempa itu, Survei Geologi Amerika Serikat menyatakan bahwa tsunami mungkin akan terjadi dalam lingkup daerah 1.000 kilometer dari pusat gempa. Peringatan itu kemudian diakhiri dalam waktu 2 jam setelah gempa berakhir.