:::

Membantu Ibu Tunggal Imigran Baru dari Indonesia Dalam Memulai Bisnis Skala Kecil

Xiao Hong, Ibu tunggal imigran baru membesarkan tiga anak sendirian.  (Sumber foto : 臺灣愛的萌芽福利協會)
Xiao Hong, Ibu tunggal imigran baru membesarkan tiga anak sendirian. (Sumber foto : 臺灣愛的萌芽福利協會)

Imigran baru dari Indonesia, Xiao Hong, menikah pada usia 17 tahun dengan suami yang 23 tahun lebih tua darinya, dan mereka memiliki tiga anak laki-laki. Ketika anak-anaknya masih sangat muda, suaminya meninggal mendadak akibat stroke karena minum alkohol berlebihan. Xiao Hong kemudian menanggung beban ekonomi keluarganya sendirian. Dia pernah bekerja sebagai pelayan di restoran dan sekarang bekerja sebagai petugas kebersihan. Di hari liburnya, ia menjual ubi bakar di pasar malam.

Putra tertua autis sering membantu Xiaohong mencuci ubi.

(Sumber foto : 臺灣愛的萌芽福利協會)

Saat ini Xiao Hong berusia 42 tahun dan merupakan seorang Tionghoa Perantauan Indonesia. Setelah menikah, mereka memiliki tiga anak laki-laki. Setelah kelahiran anak keduanya, Xiao Hong baru mengetahui bahwa suaminya menderita penyakit mental. Anak sulungnya, yang pada usia 3 tahun belum bisa berbicara, juga didiagnosis menderita autisme dan ADHD. Sebelum usianya 20 tahun, Xiao Hong harus bekerja paruh waktu sambil merawat tiga anaknya yang masih kecil serta suaminya yang emosional tak stabil. Setelah suaminya meninggal mendadak, Xiao Hong membesarkan ketiga anaknya sendirian.

Xiao Hong telah bertahan selama 17 tahun. Restoran tempatnya bekerja ditutup karena pandemi, sehingga dia beralih profesi menjadi petugas kebersihan. Sekarang, dia terlibat dalam program bimbingan pekerjaan yang diinisiasi oleh "Asosiasi Kesejahteraan Benih Cinta Taiwan" untuk ibu tunggal. Itu sebabnya dia mulai menjual ubi di hari libur. Xiao Hong merasa bahwa dengan bantuan asosiasi, tambahan pendapatan meski sedikit sangat membantu, dan dia sangat bersyukur.

Artikel lainnya : 7.336 Anak Imigran Baru Mendapatkan Bantuan Beasiswa Dari Departemen Imigrasi

Berita Populer

回到頁首icon
Loading