(Berita Global untuk Penduduk Baru) Guna mempromosikan budaya wayang kulit dan saat bersamaan memajukan hubungan antara penduduk baru dan warga asing, Museum Sejarah Kaohsiung dan Teater Wayang kulit Kota Kaohsiung telah bersama-sama meluncurkan topik baru tentang seni wayang kulit penduduk baru, salah satunya "Terlintas Proyek Indonesia” akan dimulai pada tahun 2020, mendorong hubungan pertukaran wayang kulit antara Taiwan dan Indonesia.
Baca juga: Nikmati Budaya dan Adat Istiadat Indonesia! Festival Seni dan Budaya Hari Nasional Indonesia diadakan pada tanggal 14 November
Sebelum berkembangnya media video, wayang kulit selalu menjadi salah satu hiburan yang digemari masyarakat. Wayang kulit Taiwan terutama populer di daerah Tainan dan Kaohsiung, memiliki sejarah lebih dari 300 tahun. Dibandingkan dengan wayang kulit di Taiwan, wayang kulit di Indonesia memiliki banyak perbedaan, termasuk dalam cara produksi dan pertunjukan wayang. Wayang kulit lebih sering terlihat di Jawa dan Bali, dan temanya kebanyakan diambil dari mitos atau epos.
Sejumlah acara seru digelar dalam serial "Terlintas Proyek Indonesia”. (Foto/Diambil dari Facebook Teater Wayang Kulit Kaohsiung)
Baca juga: Penduduk baru Indonesia "Nikmati hidup dengan memasak" Chen Qiuyin Memulai Bisnis untuk Mempromosikan Cita Rasa Kampung Halaman
Rangkaian topik "Terlintas Proyek Indonesia" mengadakan banyak kegiatan menarik, termasuk workshop pengalaman wayang kulit Indonesia, untuk memahami detail rekayasa dan kinerja yang rumit di balik wayang kulit. Selain itu, Matahari Ensemble, Dhalang Puppetry Theatre Troupe, dan Orkestra Gamelan Universitas Seni Nasional Tainan turut membintangi wayang kulit Indonesia "Paman Jawa", dengan ekspresi khusus dalam bahasa Jawa, Indonesia dan Taiyu, menampilkan kisah pertemuan antara dewa tanah Indonesia Semar dan dewa tanah Taiwan Gong Fuzheng.