Ruan Shi Shuixue, seorang wanita asal Vietnam, datang ke Taiwan setelah lulus dari universitas. Untuk merawat suami yang sakit dan anak-anak kecilnya, ia menghadapi berbagai beban hidup dan diskriminasi serta prasangka dari keluarga suaminya terhadap dirinya sebagai pasangan asing.
Pada titik terendah dalam hidupnya, Ruan Shi Shuixue bertemu dengan Yayasan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Yunlin, yang membantunya keluar dari kesedihan. Dengan dukungan yayasan, ia aktif mengikuti berbagai program pelatihan dan berhasil mendapatkan sertifikat. Dia juga menggunakan keahliannya dalam memasak masakan Vietnam dan membuat pakaian tradisional Vietnam sebagai materi pengajaran dalam kursus bahasa ibu, memperkenalkan budaya Vietnam kepada masyarakat Taiwan.
Ruan Shi Shuixue, dari Vietnam, menikah dengan orang Taiwan lebih dari 20 tahun yang lalu.
(Sumber foto : Dokumen)
Ruan Shi Shuixue menggunakan keahliannya sendiri untuk membuat pakaian nasional Vietnam dan mempromosikan budaya Vietnam kepada saudari-saudari lainnya.
(Sumber foto : Dokumen)
Meskipun memiliki gelar sarjana di Vietnam, Ran Shi Shuixue menghadapi tantangan besar sebagai seorang wanita yang menikah dengan keluarga tradisional di pedesaan Yunlin. Dua puluh tahun yang lalu, keluarganya tidak ramah terhadap pasangan asing yang datang dari Vietnam, bahkan menentang keputusannya untuk belajar bahasa Mandarin. Meskipun menghadapi diskriminasi dan prasangka dari keluarga suaminya, Ruan Shi Shuixue tetap sabar dan tekun.
Ruan Shi Shuixue aktif berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat untuk membantu lebih banyak imigran baru.
(Sumber foto : Dokumen)
Ruan Shi Shuixue berpartisipasi dalam berbagai kegiatan amal, mengajar bahasa Vietnam di sekolah dasar, mengajar makanan Vietnam DIY, dll.
(Sumber foto : Dokumen)
Dengan bantuan Yayasan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Yunlin dan bimbingan dari Kepala Yayasan, Lai Hui-hua, Ruan Shi Shuixue berpartisipasi dalam berbagai kegiatan amal dan mengajukan proposal untuk program akselerator wirausaha wanita. Saat kondisi ekonominya membaik, Ruan Shi Shuixue merasa berterima kasih kepada banyak orang yang telah membantunya melalui kesulitan tersebut. Sebagai bentuk balas budi kepada masyarakat Taiwan, Ruan Shi Shuixue memutuskan untuk menggunakan rumahnya sebagai tempat perlindungan bagi mereka yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga atau kesulitan ekonomi, serta menyediakan makanan bagi mereka yang membutuhkan.
Ruan Shi Shuixue menggunakan kemmapuannya memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat dan membantu lebih banyak anak yang membutuhkan.
Kisah mengharukan dan perjuangan Ruan Shi Shuixue menjadi inspirasi, menunjukkan semangat positif dan kontribusi positif yang dapat diberikan oleh pendatang baru di Taiwan, khususnya bagi wanita yang berhasil mengatasi berbagai rintangan dalam hidupnya.
Artikel lainnya : Kisah Yu Junni, Seorang Gadis Kamboja "Berlengan Gajah" Memulai Hidup Baru di Taiwan dan Terlibat Dalam Pelayanan Sosial