Pada 6 November, "Taiwan Open of Surfing 2023" diadakan di Pelabuhan Ikan Jinzun, Kabupaten Taitung, menarik peserta terampil dari berbagai negara. Namun, pada 10 November, seorang peselancar asal Indonesia bernama FEBRI ANSYAH mengalami kecelakaan fatal di dekat penginapannya. Pada 11 November, penyelenggara mengundang semua peserta untuk mengadakan upacara "Paddle Out" sebagai ungkapan belasungkawa dan duka cita untuk Febriansyah.
Pihak penyelenggara mengadakan upacara "Paddle Out" untuk memperingati meninggalnya atlet Indonesia, Febriansyah.
(Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Taitung)
Dalam upacara "Paddle Out", semua peserta tanpa memandang kewarganegaraan, membawa bunga di mulut mereka, berenang ke laut jauh dari pantai, dan membentuk lingkaran tangan di tengah laut untuk memberikan penghormatan kepada Febriansyah yang telah meninggal. Rizal Tandjung, teman baiknya menjadi perwakilan upacara.
Biro Pengembangan Pariwisata dan Transportasi Kabupaten Taitung menyatakan bahwa "Paddle Out" adalah ritual spiritual dalam budaya selancar tradisional, yang merupakan penghormatan bagi kehidupan yang telah berpulang, di mana para peselancar bersama-sama menyelam ke laut membentuk lingkaran untuk memberikan penghormatan kepada sang almarhum.
Pihak penyelenggara mengadakan upacara "Paddle Out" untuk memperingati meninggalnya atlet Indonesia, Febriansyah.
(Sumber foto : Pemerintah Kabupaten Taitung)
Biro Pengembangan Pariwisata dan Transportasi Kabupaten Taitung juga menjelaskan bahwa Febriansyah datang ke Taiwan untuk pertama kalinya. Setelah kecelakaan terjadi, pemerintah kabupaten selain menghubungi Kantor Perwakilan Indonesia di Taiwan dan keluarga atlet, juga memberikan bantuan dan berkoordinasi dengan Asosiasi Selancar Dunia (WSL). Mereka memutuskan untuk menunda kompetisi pada 11 November dan mengadakan upacara "Paddle Out" sebagai ungkapan belasungkawa dan duka cita untuk Febriansyah.
Artikel lainnya : Program Impian Imigran Baru dan Anak Imigran Baru Angkatan ke-10