img
:::

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta mulai memeriksa sampel pasien yang diduga terinfeksi penyakit Covid-19. Hingga Rabu, jumlah sampel yang masuk mencapai 84 sampel.

Menurut Irene, sampai Rabu siang, total sampel pasien yang masuk ke BBTKLPP Yogyakarta sebanyak 84 sampel. Sampel-sampel itu berasal dari sejumlah rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta, yang berada di DIY dan Jawa Tengah. Irene memaparkan, BBTKLPP Yogyakarta sudah memiliki sumber daya manusia (SDM), peralatan, dan laboratorium yang memadai untuk melakukan pemeriksaan sampel pasien terduga Covid-19. Laboratorium milik BBTKLPP Yogyakarta itu mempunyai level keselamatan biologi (biosafety) 2 sehingga sudah memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan untuk memeriksa sampel terduga Covid-19.

Selain itu, BBTKLPP Yogyakarta juga sudah memiliki primer atau bahan pereaksi untuk memeriksa sampel pasien terduga Covid-19. "Kami sudah diberikan primer untuk melakukan pemeriksaan terhadap sampel," ujar Irene. Menurut Irene, pemeriksaan sampel di BBTKLPP Yogyakarta dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR). Dalam satu kali pemeriksaan, petugas BBTKLPP Yogyakarta bisa melakukan pemeriksaan terhadap 29 sampel sekaligus. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk satu kali pemeriksaan adalah 8 jam.

Irene menambahkan, sampel yang bisa diperiksa di BBTKLPP Yogyakarta adalah sampel yang berasal dari rumah sakit. Oleh karena itu, BBTKLPP Yogyakarta belum bisa memeriksa sampel dari masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan secara mandiri. "Mudah-mudahan ke depan, kita bisa melakukan pemeriksaan untuk masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan mandiri," katanya.

Irene juga menyebut, seluruh hasil pemeriksaan sampel akan dikirimkan ke Badan Litbang Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta. Pengumuman hasil pemeriksaan sampel itu juga akan dilakukan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19. Oleh karena itu, BBTKLPP Yogyakarta tidak berwenang mengumumkan hasil pemeriksaan sampel kepada publik.

"Seluruh sampel akan dikirim ke Litbangkes. Untuk pengumuman secara resmi, akan dilakukan oleh juru bicara resmi pemerintah," ungkap Irene.

Memutus rantai

Irene menyatakan, dengan pemeriksaan sampel oleh BBTKLPP Yogyakarta, diharapkan penanganan Covid-19 bisa dilakukan dengan lebih cepat sehingga bisa memutus rantai penularan penyakit tersebut. Dengan begitu, masyarakat juga akan lebih terlindungi dari risiko penularan Covid-19.

"Semoga kita dapat melakukan pemeriksaan dan memberikan hasil secepat mungkin sehingga kita bisa memutus rantai penularan. Jadi, semakin cepat kita tahu hasilnya positif atau negatif, upaya-upaya dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan semakin cepat diambil sehingga kita lebih dapat melindungi masyarakat," papar Irene.

Sementara itu, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, keberadaan laboratorium BBTKLPP Yogyakarta diharapkan bisa mempermudah pemeriksaan sampel pasien terduga Covid-19. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan sampel tersebut juga diharapkan bisa diketahui lebih cepat.

"Harapan saya, hasilnya bisa lebih cepat diumumkan," ujar Sultan HB X seusai meninjau laboratorium milik BBTKLPP Yogyakarta, Rabu siang.

Dengan keluarnya hasil pemeriksaan secara lebih cepat, Sultan menuturkan, upaya penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan pasien yang positif terinfeksi Covid-19 juga bisa dilakukan dengan lebih cepat. Dengan penelusuran yang lebih cepat, maka risiko penularan Covid-19 pun bisa dikurangi.

 

Sumber:Kompas

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Yogyakarta mulai memeriksa sampel pasien yang diduga terinfeksi penyakit Covid-19. Hingga Rabu, jumlah sampel yang masuk mencapai 84 sampel.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading