img
:::

Bawa Bayi ke Konser, Dokter: Bisa Menyebabkan Tuli

Bayi mennagis (ilustrasi). Membawa bayi datang ke konser bisa berisiko bagi kesehatan terutama pada organ pendengaran mereka.
Bayi mennagis (ilustrasi). Membawa bayi datang ke konser bisa berisiko bagi kesehatan terutama pada organ pendengaran mereka.

Dokter Kasim Rasjidi, penggagas Indonesia Sehat Selaras, menyoroti bahaya membawa bayi ke konser. Ia menjelaskan bahwa organ pendengaran bayi sangat penting dalam tumbuh kembang mereka, baik sejak lahir hingga usia 3 tahun maupun setelahnya. Menurutnya, bayi tidak seharusnya terpapar suara lebih dari 60 desibel, setara dengan suara mesin cuci atau musik latar lembut. Paparan suara di atas batas aman dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Dokter Kasim menegaskan, suara bising di konser yang bisa mencapai 112 desibel sangat berbahaya bagi bayi. Tingkat kebisingan yang meningkat secara signifikan berdampak lebih besar pada bayi dibandingkan orang dewasa. Misalnya, peningkatan dari 70 ke 80 desibel berdampak sepuluh kali lipat, sementara suara 90 desibel bisa memiliki efek hingga 100 kali lipat.

Ia juga menjelaskan bahwa indera pendengaran bayi belum sepenuhnya berkembang, sehingga membuat mereka sangat rentan terhadap kebisingan. Selain itu, bayi belum mampu mengungkapkan ketidaknyamanan mereka terhadap suara keras, yang menuntut orang tua untuk lebih peka.

Dokter Kasim mengimbau orang tua untuk mengutamakan kesehatan anak dan tidak membawa bayi ke konser. “Jangan egois, bayi belum bisa mengatakan suatu bunyi terlalu keras. Orang tua harus peka terhadap kebutuhan bayinya,” ujarnya.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading