img
:::

Apakah Anak Anda Diam Saat di Luar Rumah? Mungkin Itu ‘Mutisme Selektif’ yang Dipicu oleh Kecemasan

Mengapa anak yang ceria dan menggemaskan di rumah menjadi diam dan tertutup di lingkungan yang asing? (Gambar/sumber: Liberty Health)
Mengapa anak yang ceria dan menggemaskan di rumah menjadi diam dan tertutup di lingkungan yang asing? (Gambar/sumber: Liberty Health)

Seorang anak yang ceria, aktif, dan banyak bicara saat di rumah mungkin tiba-tiba menjadi pendiam dan tidak berbicara di lingkungan yang asing. Fenomena ini bisa menjadi tanda dari Mutisme Selektif (Selective Mutism - SM), sebuah masalah psikologis yang sering ditemukan pada anak-anak. Penyebabnya berasal dari kecemasan mendalam yang membuat anak tidak mampu berbicara di lingkungan baru atau dengan orang asing.

Mutisme Selektif: Bukan Sekadar Malu
Mutisme Selektif bukan hanya soal rasa malu atau ketidakmauan untuk berbicara, tetapi sebuah kondisi di mana kecemasan membuat anak tidak mampu mengekspresikan dirinya. Banyak anak yang merasa nyaman di lingkungan yang sudah dikenalnya, tetapi menjadi benar-benar diam saat berada di situasi yang asing. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi prestasi akademik dan hubungan sosial mereka, tetapi juga menyebabkan anak merasa tertekan.

Ciri-Ciri Umum Mutisme Selektif

  • Kepribadian ganda antara rumah dan luar rumah: Anak berbicara dengan bebas di rumah, tetapi benar-benar diam di sekolah atau lingkungan yang asing.
  • Pergulatan batin: Anak merasa tidak nyaman dengan kondisinya tetapi tidak mampu mengubahnya sendiri.
  • Dampak yang berlangsung lama: Kondisi ini bertahan lebih dari satu bulan dan secara signifikan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Mengatasi Mutisme Selektif?
Meskipun memerlukan waktu untuk memperbaiki Mutisme Selektif, kesabaran dan dukungan dari orang tua adalah kunci utama. Berikut adalah beberapa metode yang efektif untuk membantu anak:

  • Terima situasi yang ada:
    Fokus pada kelebihan anak dan bantu mereka menyadari nilai diri mereka. Misalnya, jelaskan bahwa sensitivitas dan empati mereka adalah keunggulan unik.
  • Normalisasi kondisi:
    Beritahu anak bahwa banyak anak lain memiliki pengalaman serupa, sehingga mereka merasa tidak sendirian dan terdorong untuk menghadapi ketakutannya.
  • Dorongan yang tepat:
    Berikan pujian atas setiap kemajuan kecil yang dicapai anak untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
  • Hindari kecemasan berlebihan:
    Orang tua sebaiknya mengelola kecemasan mereka sendiri agar tidak menyebarkan perasaan tidak aman kepada anak.
  • Ciptakan lingkungan komunikasi yang positif:
    Komunikasikan dengan semua pihak yang terlibat dalam kehidupan anak (seperti kakek-nenek, saudara kandung) untuk memastikan mereka mendukung anak tanpa memberi tekanan.
  • Hadapi ketakutan secara bertahap:
    Biarkan anak berlatih bersosialisasi dalam situasi yang terkendali, secara bertahap menghadapi ketakutannya, daripada menghindarinya sepenuhnya.
  • Cari bantuan profesional:
    Jika diperlukan, konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk terapi atau pengobatan guna mengatasi gejala secara efektif.

Mengatasi Mutisme Selektif
Memperbaiki Mutisme Selektif membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi dengan dukungan dan penerimaan dari orang tua serta bantuan profesional, anak dapat mengatasi tantangan ini dan menemukan kembali suaranya. Saat mereka secara bertahap bergabung kembali dalam aktivitas kelompok, kepercayaan diri mereka akan kembali, membuka perjalanan hidup yang lebih kaya.Perbaikan mutisme selektif membutuhkan waktu dan kesabaran (Gambar/sumber: Liberty Health)

Sumber Artikel: Liberty Health

Berita Populer

回到頁首icon
Loading