Orang modern sering mengalami gejala seperti kelelahan, kantuk, sakit perut, atau diare karena ketidakseimbangan emosional jangka panjang, tekanan kerja yang tinggi, dan perubahan gaya hidup. Masalah-masalah ini dapat dikategorikan sebagai "gangguan sistem saraf otonom". Sistem saraf otonom mencakup saraf simpatik dan parasimpatik, yang bertanggung jawab mengatur berbagai fungsi fisiologis seperti jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan, yang tidak dapat dikendalikan secara sadar. Menurut dokter Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM), ketika ritme hidup semakin cepat, banyak orang, terutama mereka yang memiliki kepribadian tipe A, cenderung mengalami gangguan sistem saraf otonom akibat stres dan kelelahan internal.Orang dengan kepribadian Tipe A biasanya termasuk dalam "kelompok berisiko tinggi" untuk gangguan sistem saraf otonom. (Foto/Heho Health)
Dokter menjelaskan bahwa gejala gangguan sistem saraf otonom setiap orang bervariasi, ada beberapa orang yang mengalami sakit kepala dan jantung berdebar, sementara yang lain mengalami ketidaknyamanan gastrointestinal seperti sakit perut, diare, atau sembelit. Kepribadian Tipe A, yang dikenal karena mengejar kesempurnaan dan urgensi, sering bereaksi intens terhadap tekanan, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap gejala-gejala gangguan sistem saraf otonom. Manajemen stres dan teknik relaksasi sangat penting untuk memperbaiki gejala, dan olahraga seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda adalah cara yang efektif untuk mengurangi stres. Ini membantu meningkatkan kadar serotonin dan meredakan emosi yang tegang. Mendekatkan diri pada alam dan berinteraksi dengan bunga, pohon, dan laut juga bisa membantu melepaskan stres.Mendekatkan diri dengan alam adalah cara terbaik untuk meredakan stres. (Foto/Heho Health)
Dokter menyarankan tiga metode utama disarankan untuk memperbaiki gangguan sistem saraf otonom: Pertama, metode pernapasan perut, yang dilakukan di pagi hari dan sebelum tidur, menggunakan pernapasan dalam melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut untuk membantu tubuh dan pikiran rileks. Kedua, olahraga relaksasi leher, termasuk anggukan kepala dan rotasi kiri-kanan, dapat mengurangi ketegangan leher dan bahu serta meningkatkan sirkulasi darah. Mengombinasikan ini dengan kompres panas pada leher dan sekitar mata dapat secara efektif meredakan ketegangan. Ketiga, metode pereda stres melalui makanan, dengan diet seimbang memperbaiki gejala. Disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya protein seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan, yang mengandung triptofan yang membantu produksi neurotransmitter dan menstabilkan suasana hati.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya magnesium dan kalsium seperti susu dan wijen juga dapat membantu merelaksasi saraf dan mengurangi dampak stres pada tubuh. Mempertahankan jadwal rutin, olahraga moderat, dan penyesuaian pola makan adalah kunci untuk memperbaiki gangguan sistem saraf otonom, membantu orang modern menghadapi kehidupan yang sibuk sambil tetap menjaga kesejahteraan mental dan fisik.