“Program Pelatihan Penduduk Baru dan Pelatihan Anak-anak Luar Negeri 2020” akan di hentikan karena wabah epidemi

Berita Populer

• 

  • 印尼國旗

  Bawa Bayi ke Konser, Dokter: Bisa Menyebabkan Tuli

  Dokter Kasim Rasjidi, penggagas Indonesia Sehat Selaras, menyoroti bahaya membawa bayi ke konser. Ia menjelaskan bahwa organ pendengaran bayi sangat penting dalam tumbuh kembang mereka, baik sejak lahir hingga usia 3 tahun maupun setelahnya. Menurutnya, bayi tidak seharusnya terpapar suara lebih dari 60 desibel, setara dengan suara mesin cuci atau musik latar lembut. Paparan suara di atas batas aman dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.Dokter Kasim menegaskan, suara bising di konser yang bisa mencapai 112 desibel sangat berbahaya bagi bayi. Tingkat kebisingan yang meningkat secara signifikan berdampak lebih besar pada bayi dibandingkan orang dewasa. Misalnya, peningkatan dari 70 ke 80 desibel berdampak sepuluh kali lipat, sementara suara 90 desibel bisa memiliki efek hingga 100 kali lipat.Ia juga menjelaskan bahwa indera pendengaran bayi belum sepenuhnya berkembang, sehingga membuat mereka sangat rentan terhadap kebisingan. Selain itu, bayi belum mampu mengungkapkan ketidaknyamanan mereka terhadap suara keras, yang menuntut orang tua untuk lebih peka.Dokter Kasim mengimbau orang tua untuk mengutamakan kesehatan anak dan tidak membawa bayi ke konser. “Jangan egois, bayi belum bisa mengatakan suatu bunyi terlalu keras. Orang tua harus peka terhadap kebutuhan bayinya,” ujarnya.

  2025-01-09 09:00
• 

  • 印尼國旗

  Imbas Penetapan Keputusan PPN Berubah-Ubah, Harga Tetap Naik?

  The uncertainty surrounding the increase in Indonesia’s Value Added Tax (VAT) to 12% has sparked concern across industries and society. Despite the government’s clarification that the VAT hike applies solely to luxury goods, the decision-making process has highlighted significant economic challenges.Solihin, Chairman of the Indonesian Retail Entrepreneurs Association (Aprindo), emphasized that its members had not implemented the 12% VAT rate. Retailers remained compliant with the government’s directive, following the regulations outlined in the Ministry of Finance’s Regulation No. 131 of 2024. The rule stipulates that the 12% VAT applies only to high-end products such as private jets, luxury yachts, and premium residential properties valued at Rp 30 billion or more.Economic observers have critiqued the government’s indecision in introducing the policy. Tira Mutiara from the Institute for Demographic and Affluence Studies (Ideas) linked the VAT controversy to declining consumer confidence and purchasing power, particularly among the middle class, which is crucial for sustaining Indonesia’s economic growth. The household consumption growth rate lagged behind the overall economic growth rate in 2023 and 2024, signaling weaker domestic spending.Kelas menengah tergerus, ekonomi terancam - (Dok Republika)Additionally, the Consumer Confidence Index (CCI) fell consistently throughout the year, particularly among middle-income households. This trend reflected growing economic concerns as inflation reached a record low of 1.57% in 2024 due to reduced consumer demand. Tira stressed that revitalizing consumer confidence and providing clear government policy signals are essential for stabilizing and boosting the nation’s economy.

  2025-01-09 09:00
• 

  • 印尼國旗

  Studi: Hisap Sebatang Rokok Bisa Kurangi Harapan Hidup Hingga 22 Menit

  Sebuah studi terbaru dari University College London mengungkap bahwa setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi harapan hidup hingga 22 menit. Wanita rata-rata kehilangan 20 menit, sementara pria kehilangan 17 menit per batang rokok yang dihisap. Studi ini menegaskan bahwa dampak merokok lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan, yang menyebutkan penurunan harapan hidup sekitar 11 menit per batang.Penelitian ini menunjukkan bahwa bahaya merokok bersifat kumulatif. Semakin cepat seseorang berhenti merokok, semakin banyak waktu sehat yang bisa mereka pertahankan. Para peneliti menekankan bahwa merokok tidak hanya memperpendek usia di akhir kehidupan tetapi juga menggerogoti tahun-tahun sehat pada usia paruh baya. Misalnya, seorang perokok berusia 60 tahun memiliki profil kesehatan setara dengan orang non-perokok berusia 70 tahun.Dr. Sarah Jackson dari UCL Alcohol and Tobacco Research Group menekankan pentingnya berhenti merokok. "Berhenti merokok pada usia berapa pun sangat bermanfaat, namun semakin cepat seseorang berhenti, semakin panjang dan sehat hidup mereka," katanya. Data penelitian ini berasal dari analisis jangka panjang yang memantau kesehatan masyarakat secara keseluruhan, menyoroti perlunya tindakan segera.Bahaya yang disebabkan oleh merokok bersifat kumulatifMenteri Kesehatan Masyarakat Inggris, Andrew Gwynne, mengajak masyarakat memanfaatkan momen tahun baru untuk berhenti merokok dan memulai gaya hidup sehat. Ia menegaskan bahwa merokok adalah kebiasaan yang mahal dan mematikan, serta mendukung upaya untuk membantu perokok keluar dari kecanduan ini. Studi ini menjadi peringatan keras akan dampak buruk merokok terhadap kesehatan dan kualitas hidup.

  2025-01-07 09:00