Untuk mempromosikan budaya dan makanan asing, Universitas Nasional Chengchi mengadakan "Bazaar Wan Guo" beberapa hari yang lalu. Pada saat yang sama, itu juga digabungkan dengan "Program USR Pendidikan Pemasaran Digital Imigran Baru" dari perguruan tinggi internasional sekolah yang inovatif, mengundang imigran baru dari Vietnam dan Indonesia untuk berpartisipasi dialam bazaar, sehingga orang dapat menikmati makanan Vietnam dan Indonesia di bazaar ini.
Stan Bazaar makanan Indonesia.
(Sumber foto : Facebook 世界嘉年華)
Program USR Pendidikan Pemasaran Digital Imigran Baru bertujuan mendidik dan memberdayakan imigran baru dan pekerja migran. Tahun ini, sembilan imigran baru yang diundang untuk mendirikan stan.
Artikel lainnya : Peringanan Hukuman Bagi WNA Yang Telah Tinggal Melebihi Batas Masa Izin Tinggal
Dompet koin kain batik Indonesia dijual di Bazaar Kantin Wanguo.
(Sumber foto : Facebook 官美連)
Di antaranya, Guan Meilian dari Indonesia, selain menjual ketupat di stannya, juga memadukan kain batik dengan estetika Taiwan untuk menjahit sejumlah dompet koin dan tas belanja yang sangat indah.
Bazaar Kantin Wan Guo menyatukan masakan dan budaya multinasional.
(Sumber foto : Facebook 世界嘉年華)
Ling Meifeng, imigran baru dari Vietnam, percaya bahwa dia sangat senang bisa berbagi makanan dari kampung halamannya melalui bazaar ini. Ruan Zhushi mengatakan bahwa dia akan menghadiri bazaar serupa kedepannya, agar lebih banyak orang mengenal budaya Vietnam. Dan Ling Meifeng juga berharap melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih mengenal mereka, dan memiliki pandangan yang lebih beragam.
Artikel lainnya : Departemen Imigrasi Mengundang Imigran Baru untuk Mengenal Pahlawan Wanita Indonesia “Kartini”
