img
:::

Ratusan Imigran Baru di Taoyuan Telah Terlibat Menjadi Penerjemah Hukum Selama Bertahun-tahun

Li Zhixiong awalnya adalah seorang pekerja migran Indonesia, setelah menikah ia menjadi imigran baru dan penerjemah peradilan.  (Sumber foto : National Education Radio)
Li Zhixiong awalnya adalah seorang pekerja migran Indonesia, setelah menikah ia menjadi imigran baru dan penerjemah peradilan. (Sumber foto : National Education Radio)

Drama Taiwan terbaru berjudul "Lies of Port" masih menjadi perbincangan hangat. Mengenai situasi di dalam drama di mana pekerja migran menghadapi ketidaksetaraan karena hambatan bahasa selama proses peradilan, Presiden Jurusan Penerjemah Peradilan Universitas Komunitas Zhongli, Li Zhixiong, menyatakan bahwa situasi semacam itu sering terjadi dalam kehidupan nyata. Meskipun mereka tidak bersalah sepenuhnya, mereka sering dideportasi. Itu sebabnya banyak imigran baru dari berbagai negara Asia Tenggara di Taoyuan telah memberikan layanan penerjemahan peradilan selama bertahun-tahun untuk memastikan bahwa pekerja migran dapat menjaga hak asasi mereka selama proses peradilan.

Ilustrasi pekerja migran.

(Sumber foto : Pixabay)

Li Zhixiong awalnya adalah pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di Taiwan dan kemudian menjadi imigran baru setelah menikah. Dia menyebutkan bahwa ketika dia pertama kali datang ke Taiwan pada tahun 2000, dia pernah dieksploitasi. Dari gaji bulanan NT$ 15.000, biro penyalur pekerja mengenakan potongan dengan berbagai alasan, sehingga dia hanya menerima lebih dari NT$ 3.000.

Setelah menikah, dia menyadari bahwa pengetahuan dapat mengubah hidup dan kemudian masuk ke Universitas Komunitas Zhongli. Kemudian, dia memiliki kesempatan untuk bergabung dengan Jurusan Penerjemah Peradilan. Li Zhixiong menekankan bahwa meskipun melarikan diri dan tinggal ilegal adalah kesalahan, terkadang ada alasan di baliknya, mungkin karena dieksploitasi atau dianiaya. Tujuannya menjadi penerjemah dan membantu sesama warganya adalah agar pengadilan dapat memahami penyebab kasus dengan jelas selama proses peradilan dan memberikan hukuman yang sesuai.

Jurusan Penerjemah Peradilan Universitas Komunitas Zhongli adalah kelompok yang terdiri dari lebih dari 200 imigran baru dari berbagai negara Asia Tenggara. Mereka terutama memberikan layanan penerjemahan untuk kepolisian, kejaksaan, pengadilan, atau bea cukai bandara di kota Taoyuan. Selain bahasa Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Inggris yang umum, mereka juga menawarkan layanan terjemahan dalam bahasa Bengali dan bahasa lain yang jarang ditemui.

Artikel lainnya : Seorang Dokter Indonesia Menetap di Taiwan Menyoroti Pentingnya Hak Kesehatan Masyarakat Indonesia yang Tinggal di Taiwan

Berita Populer

Berita Terbaru 最新消息icon
回到頁首icon
Loading