img
:::

Matsu Biennial Meluncurkan 41 Tim Seni Untuk Menciptakan Gaya Baru Mazu

2022 "Matsu Biennial" pertama akan dipajang hingga 10 April. (Sumber: Matsu Biennial)
2022 "Matsu Biennial" pertama akan dipajang hingga 10 April. (Sumber: Matsu Biennial)
Berita Global untuk Penduduk Baru】Penerjemah/ Heni Wang

Berita Global untuk Penduduk Baru】"Matsu Biennial" pertama secara resmi diluncurkan. Diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lianjiang dan Federasi Kebudayaan, dengan tema "Dao Yu Niang", mengundang 41 tim seni untuk membuat kreasi, berpartisipasi dalam 8 proyek seni, dan menyelesaikan 39 karya. Air mata biru Matsu, benteng militer dan budaya laut, makanan, dan medan perang unik lainnya adalah elemen dan inspirasi untuk menciptakan karya seni yang hanya dapat dilihat di Matsu. Pameran akan berlangsung hingga 10 April.

Karya "Pulau Refraktif" oleh tim ArchiBlur Lab, seperti benteng berbentuk piano, akan berubah dengan pantulan sinar matahari, menampilkan pemandangan yang berbeda di sekitarnya. (Sumber: Matsu Biennial)

Karya "Pulau Refraktif" oleh tim ArchiBlur Lab, seperti benteng berbentuk piano, akan berubah dengan pantulan sinar matahari, menampilkan pemandangan yang berbeda di sekitarnya. (Sumber: Matsu Biennial)

Baca juga: Tran Ngoc Thuy, Penduduk Baru Luar Biasa yang Menggunakan Antusiasme Mencapai Kehidupan dengan Penuh semangat

Lin Yihua (林怡華) seorang kurator terkenal, mengubah Pangkalan Nangan Qiqi menjadi museum seni bawah tanah, dan mengajak semua orang untuk masuk ke dalam terowongan untuk mengapresiasi karya seni dengan kreasi “Benteng Bawah Tanah”. "Mendengarkan Suara Pulau" di Pangkalan 53 menggabungkan karakteristik adegan militer dan pemandangan laut yang indah, dan membawa 9 kreasi lokal. "Kembali ke Pulau" memungkinkan bahan-bahan makanan untuk Matsu dapat berkomunikasi dengan bahan-bahan dari seluruh Taiwan, menghadirkan pengalaman bersantap baru. Selain itu, seniman dan mahasiswa dari empat kota dan lima pulau bersama-sama menciptakan seni lanskap "Menara Angin".

Tempat wisata Air Mata Biru Matsu, diubah menjadi "Kursi Plastik Pulau". Penduduk dan relawan menggunakan jaring ikan yang dibuang, sangkar gurita, dan kayu apung untuk membuat lusinan bangku anyaman dengan gambar air mata biru. Mencerminkan pentingnya ekologi.

"Menara Angin" Dongyin diciptakan oleh siswa yang mengumpulkan berbagai warna tanah alami dari empat kota dan lima pulau Matsu dan mewarnainya dengan lumpur. (Sumber: Matsu Biennial)

"Menara Angin" Dongyin diciptakan oleh siswa yang mengumpulkan berbagai warna tanah alami dari empat kota dan lima pulau Matsu dan mewarnainya dengan lumpur. (Sumber: Matsu Biennial)

Air mata biru Matsu yang terkenal diubah menjadi Kursi Tenun Air Mata Tanah Biru melalui ide-ide cerdik para seniman dan penduduk lokal. (Sumber: Matsu Biennial)

Air mata biru Matsu yang terkenal diubah menjadi Kursi Tenun Air Mata Tanah Biru melalui ide-ide cerdik para seniman dan penduduk lokal. (Sumber: Matsu Biennial)

Pada hari pembukaan, Walikota Kabupaten Lianjiang Liu Zengying (劉增應) menyampaikan bahwa Matsu Biennial merupakan salah satu visi dari rencana Kabupaten Lianjiang untuk 10 tahun ke depan, ia berharap kedepannya tata kelola budaya dapat digunakan untuk memperkenalkan jurusan seni dan mengintegrasikannya ke dalam wilayah Matsu, sehingga Matsu "berbalik dengan indah".

Zheng Lijun (鄭麗君), wakil presiden Federasi Budaya, menggemakan tema kreatif "Dao Yu Niang" dengan "Anggur telah dibuka!", berharap bahwa melalui pulau seni, semua orang dapat memahami kembali, menciptakan kembali, dan menciptakan Matsu yang unik.

Walikota Kabupaten Lianjiang Liu Zengying (劉增應) mengatakan bahwa "Matsu Biennial" adalah gerakan seni pertama di Taiwan dengan visi 10 tahun. (Sumber: Matsu Biennial)

Walikota Kabupaten Lianjiang Liu Zengying (劉增應) mengatakan bahwa "Matsu Biennial" adalah gerakan seni pertama di Taiwan dengan visi 10 tahun. (Sumber: Matsu Biennial)

Zheng Lijun (鄭麗君), wakil presiden Federasi Kebudayaan, mengatakan bahwa Matsu Biennial adalah warisan dan inovasi, baik lokal maupun internasional, yang memungkinkan semua orang untuk mengenal kembali sosok Matsu. (Sumber: Matsu Biennial)

Zheng Lijun (鄭麗君), wakil presiden Federasi Kebudayaan, mengatakan bahwa Matsu Biennial adalah warisan dan inovasi, baik lokal maupun internasional, yang memungkinkan semua orang untuk mengenal kembali sosok Matsu. (Sumber: Matsu Biennial)

Baca juga: Merasa hangat, Penduduk Baru Dari Daratan China Mengingatkan Untuk Memahami Tanggal Kadaluarsa Kupon Lima Kali Lipat

Berita Populer

回到頁首icon
Loading