Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan terjadi peningkatan nilai ekspor untuk beberapa produk non migas.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti menjelaskan, salah satu komoditas yang mengalami peningkatan adalah komoditas masker yang masuk dalam kategori HS 63 atau barang tekstil lainnya.
"Barang tekstil lainnya jumlah ekspor naik 72 juta dolar AS, itu komoditas masker masuk," ujar Yunita di Jakarta, Senin.
Adapun beberapa komoditas lain yang mengalami kenaikan nilai ekspor adalah logam mulia dan perhiasan yang meningkat 263,9 juta dolar AS dan kendaraan dan bagiannya yang meningkat 133,3 juta dolar AS.
Adapun lemak dan minyak hewan nabati juga mengalami kenaikan nilai ekspor sebesar 130,4 juta dolar AS.
Meski demikian, ada pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan nilai ekspor seperti bijih besi dan baha mengalami penurunan 211,3 juta dolar AS dan alas kaki turun 86,4 juta dolar AS,
Kemudian, ekspor tembaga dan barang dari padanya turun 44 juta dolar AS pulp dari kayu pun mengalami penurunan nilai ekspor 41,7 juta dolar AS serta pakaian dan asesorisnya sebesar 24,8 juta dolar AS.
Untuk nilai ekspor, BPS mencatatkan mencapai 13,94 miliar dolar AS. Angka tersebut naik tipis 2,24 persen jika dibandingkan dengan Januari 2020.
Adapun secara tahunan (year on year) atau dibandingkan dengan Februari 2019 angka tersebut meningkat 11 persen.
Untuk ekspor non migas, BPS mencatat terjadi pertumbuhan 2,38 persen menjadi 13,12 miliar dolar AS. Adapun secara tahunan terjadi peningkatan sebesar 14,64 persen.
Jika dihitung secara kumulatif Januari-Februari 2020, nilai ekspor mencapai 27,57 miliar dolar AS atau naik 4,1 persen .
Adapun untuk ekspor non migas yang mencapai 94 persen dari ekspor dalam negeri mencapai 25,94 miliar dolar AS atau naik 7,45 persen.
Sumber:Kompas