Daye University dibuka pada tanggal 2 Maret, dan sebanyak 77 mahasiswa asing yang dikarantina karena masuk ke taiwan dari tanggal 7 hingga 10 Februari telah selesai. Semua larangan dicabut pada tanggal 25 Februari, Kantor Urusan Umum juga menerapkan desinfeksi kampus yang komprehensif untuk memastikan lingkungan kampus meningkatkan Keselamatan dan kesehatan siswa.
Hong Fuyuan, Dekan Universitas Daye, mengatakan bahwa sekolah secara aktif bekerja sama dengan pencegahan pneumonia korona virus baru, dan mengikuti peraturan yang relevan dari Badan Pengendalian Penyakit, mereka yang memasuki Taiwan melalui Cina, Hong Kong dan Makau dari 7 hingga 10 Februari harus melaksanakan Karantina rumah selama 14 hari. Selama masa karantina, sekolah mengatur asrama untuk satu kamar dengan satu orang yang menyediakan tempat tidur, kebutuhan sehari-hari dan makan tiga kali. Juga ada disediakan guru psikolog dan Guru kesehatan untuk merawat siswa dan memberi mereka perawatan menyeluruh saat di karantina. Setelah 14 hari berakhir, siswa mulai bisa memasuki sekolah, sekolah juga akan mengukur suhu badan siswa satu per satu, dan setelah memastikan kesehatan mereka, sekolah akan membantu mereka untuk kembali ke tempat tinggal mereka. Saat ini, hanya 2 siswa yang masih di karantina. Setelah sekolah dimulai, 42 stasiun pengukuran suhu individu akan dibangun di sekolah untuk menjaga dan mengontrol kesehatan untuk melindungi kesehatan para guru dan siswa.
Direktur Wang Hanying menunjukkan bahwa sekolah telah menggunakan manajemen kampus serba guna untuk mencegah epidemi. Pelajar asing yang memasuki negara itu dari 7 hingga 10 Februari telah menyelesaikan karantina rumah pada tanggal 25. Kantor Urusan Umum segera mulai mendisinfeksi semua asrama dan lingkungan sekolah, termasuk Kamar-kamar yang pernah siswa tinggal, ruang publik, toilet, tombol lift, dispenser air, area pengumpulan sampah di setiap lantai yang didesinfeksi dengan hati-hati dan teliti menyediakan lingkungan yang aman untuk menyambut mahasiswa.
Sumber: Universitas Daye
