Pejabat Kesehatan AS mengatakan, siap menguji vaksin Covid-19 kepada manusia untuk pertama kalinya. Ini memberi harapan baru untuk memerangi pandemi global virus corona.
Meski uji coba manusia sudah dilakukan, para ahli mengatakan masih membutuhkan waktu 12-18 bulan hingga vaksin dinyatakan aman dan tersedia di pasaran.
Pasalnya, sebelum dipasarkan para ahli masih harus melakukan banyak uji klinis untuk membuktikan vaksin benar-benar aman untuk manusia.
Melansir dari AFP, Senin (16/3/2020), vaksin yang disebut mRNA-1273 itu dikembangkan oleh para ilmuwan dan kolaborator National Institutes of Health (NIH) AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.
Pendanaan uji coba ini diberikan oleh Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) yang berbasis di Oslo.
Vaksin untuk melawan Covid-19 hingga saat ini belum tersedia.
Untuk diketahui, hingga Selasa (17/3/2020) siang, virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, itu telah menginfeksi lebih dari 182.000 orang di 162 negara.
Dari angka tersebut, menurut perhitungan Worldmeters, lebih dari 7.100 orang meninggal dunia karena virus corona.
"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan yang mendesak," ungkap Anthony Fauci, kepala penyakit menular di NIH.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 80 persen kasus positif Covid-19 adalah kasus ringan, 14 persen parah, serta sekitar lima persen kritis yang mengakibatkan penyakit pernafasan parah dan membuat paru-paru terisi cairan yang pada gilirannya mencegah oksigen mencapai organ.
Pasien dengan kasus ringan dapat sembuh dalam satu atau dua minggu. Sementara kasus parah bisa memakan waktu enam minggu atau lebih.
Perkiraan terbaru menunjukkan sekitar satu persen dari semua orang yang terinfeksi meninggal.