【Berita Global untuk Penduduk Baru】Editor/Steven
Berdasarkan berita Radio Taiwan International, Komandan Pusat Komando Epidemi Sentral atau CECC, Chen Shih-chung pada hari Jumat tanggal 19 Maret mengumumkan bahwa usai melakukan diskusi dengan berbagai pakar ahli, yang menyebutkan bahwa vaksinasi jenis AZ yang disebut mampu mengontrol penularan virus COVID-19, dan juga efek samping usai vaksinasi, dimana banyak yang mengalami gejala tidak enak badan usai vaksinasi, untuk itu diputuskan bahwa mulai tanggal 22 Maret, vaksinasi tahap pertama akan diberikan kepada pihak medis yang berada di garda terdepan terlebih dahulu.
Berita lainnya : Presiden Tsai Hadiri Pembukaan Forum TCM Internasional, Dorong Ekspansi ke Pasar Asia Tenggara
Pihak CECC menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan berbagai pakar ahli, ditambah lagi usai adanya penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Uni Eropa terhadap AstraZeneca COVID-19, masih belum ada bukti riset ilmiah yang menunjukkan bahwa usai melakukan vaksinasi akan bisa menyebabkan thrombus, oleh sebab itu masih tetap akan menyarankan warga tetap dapat melakukan vaksinasi dan sebelum vaksinasi hendaknya melakukan komunikasi terlebih dahulu kepada pakar medis kedokteran, barulah dilakukan vaksinasi.
Selain itu, diberitakan jika bagi mereka yang tengah mengonsumsi obat anti hamil atau yang masih tengah mendapatkan penanganan medis dengan menggunakan hormone therapy, yang berkemungkinan akan menyebabkan munculnya thrombus yang merupakan bagian dari faktor penyebab resiko kesehatan manusia, sehingga disarankan untuk dapat menghentikan sementara pemberian vaksinasi. Selain itu, bagi mereka yang telah mendapatkan vaksinasi, dan dalam kurun waktu 14 hari ke depan, mengalami gejala seperti sesak nafas, sakit perut, nyeri pada dada, pembengkakkan pada bagian persendian atau merasa kedinginan, sakit kepala yang berlebihan atau hingga ke tahapan yang lebih berbahaya, penglihatan kabur, terjadi pendarahan, timbulnya memar pada bagian kulit, timbul bercak-bercak berwarna ungu, maka diimbau untuk dapat segera berobat ke dokter. Radio Taiwan International
Berita lainnya : Jumlah Pelajar Asing yang Ingin Studi ke Taiwan Naik 30 Persen
Pihak CECC menjelaskan bahwa quota vaksin AstraZeneca untuk menghadapi COVID-19, pada tanggal 18 Maret telah tersedia sebanyak 116.500 dosis yang telah diuji, dan akan mengikuti peraturan yang diterapkan oleh pemerintah berkenaan dengan komunitas yang harus mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu, dimana hingga saat ini telah diantar ke 58 titik lokasi, dan telah ditetapkan tanggal 22 Maret sebagai hari pertama vaksinasi, dengan turut serta menyediakan ruang pasien, ruang isolasi atau vaksinasi dilakukan kepada mereka para pekerja medis yang berada di garis terdepan yang bertanggung jawab dalam bidang pemeriksaan pasien. Radio Taiwan International menambahkan.