Penyakit jantung koroner (PJK) masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling umum di seluruh dunia. Kurangnya pemahaman tentang gejala dan faktor risiko membuat PJK sering terlambat terdeteksi, yang dapat berujung pada komplikasi serius seperti kematian mendadak. Menurut dr. Sanny March Silaban, SpJP, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Eka Hospital Pekanbaru, salah satu penyakit jantung yang sering tidak terdeteksi adalah iskemia jantung. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah menuju otot jantung tersumbat, mengurangi efisiensi kerja jantung.Seseorang mengalami serangan jantung (ilustrasi). Henti jantung dan serangan jantung merupakan dua kondisi yang berbeda namun sering dianggap sama oleh masyarakat.
Iskemia jantung disebabkan oleh penumpukan plak dalam pembuluh darah, yang dapat berlangsung dari hari hingga tahunan. Tanpa penanganan tepat waktu, penumpukan ini dapat menyebabkan kerusakan jantung dan gagal jantung, dengan risiko kematian mendadak. Beberapa faktor risiko iskemia jantung meliputi riwayat hipertensi, diabetes, obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, kolesterol tinggi, faktor genetik, dan kurang aktivitas fisik.
Gejala iskemia jantung sering kali tidak terlihat atau mirip dengan penyakit ringan lainnya, sehingga sulit dikenali. Beberapa tanda iskemia jantung meliputi nyeri dada seperti tertekan, nyeri yang menjalar ke rahang, bahu, atau lengan, detak jantung cepat, sesak napas yang memburuk saat beraktivitas, kelelahan, serta mual dan muntah. Keterlambatan mengenali gejala ini dapat berujung pada kondisi yang lebih serius.