Banyak orang berharap menurunkan berat badan dengan rutin melakukan kardio, namun terkadang berat badan justru stagnan atau tidak berubah. Berikut adalah beberapa penyebab umum yang mungkin menjadi alasan:
- Asupan Kalori Berlebihan
Setelah olahraga, nafsu makan sering meningkat, sehingga kalori yang dikonsumsi lebih banyak dibandingkan yang dibakar. Terlebih lagi, banyak orang meremehkan jumlah kalori tersembunyi dalam makanan atau minuman seperti saus, camilan, dan minuman manis. - Pola Olahraga yang Monoton
Melakukan jenis olahraga yang sama terus-menerus membuat tubuh beradaptasi, sehingga jumlah kalori yang dibakar semakin sedikit. Cobalah variasikan dengan latihan kekuatan atau HIIT (High-Intensity Interval Training) untuk meningkatkan metabolisme.
- Kurang Tidur dan Stres
Kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan hormon, yang meningkatkan nafsu makan, terutama terhadap makanan tinggi kalori. Stres juga meningkatkan hormon kortisol, yang mempermudah penumpukan lemak di tubuh. - Kompensasi Berlebihan Setelah Olahraga
Banyak orang merasa telah membakar banyak kalori setelah olahraga dan akhirnya makan lebih banyak. Padahal, jumlah kalori yang dibakar sering kali lebih sedikit dari yang diperkirakan. - Perubahan Komposisi Tubuh
Berat badan yang stagnan bukan berarti tidak ada kemajuan. Olahraga kardio dapat meningkatkan massa otot, sehingga meskipun lemak berkurang, berat badan tetap sama. Gunakan pengukuran lain seperti persentase lemak tubuh untuk melihat perubahan yang sebenarnya.
ILUSTRASI Sedot lemak
Solusi:
- Catat asupan makanan harian untuk menghindari konsumsi kalori berlebihan.
- Variasikan jenis latihan untuk menghindari "zona nyaman" tubuh.
- Jaga pola tidur yang teratur dan kelola stres dengan baik.
- Gunakan indikator lain seperti lingkar pinggang atau komposisi tubuh untuk mengevaluasi kemajuan.
Penurunan berat badan adalah proses yang memerlukan kesabaran dan strategi. Dengan menggabungkan pola makan yang terkontrol dan olahraga yang efektif, hasil yang diinginkan dapat dicapai.