img
:::

Cegah Perundungan dan Depresi, Pemprov Jateng Ajak Remaja Berani Curhat

Remaja korban perundungan (ilustrasi). Pemprov Jateng mengajak remaja berani curhat untuk mencegah perundungan dan depresi.
Remaja korban perundungan (ilustrasi). Pemprov Jateng mengajak remaja berani curhat untuk mencegah perundungan dan depresi.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Mengajak Remaja untuk Berani Menyuarakan Isi Hati

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengundang remaja untuk berani menyuarakan isi hati mereka terkait berbagai masalah yang dihadapi. Ini bertujuan untuk mencegah bullying dan depresi. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati, mengatakan bahwa salah satu cara mengurangi kekerasan dan bullying terhadap anak adalah melalui komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak.

Saat mengunjungi SMA Negeri 6 Semarang pada Jumat (26 Juli 2024), dalam acara "Forum Anak Sekolah Tahun 2024" yang diselenggarakan oleh Forum Anak Jawa Tengah, Ema menyampaikan bahwa kesenjangan komunikasi antar generasi menyebabkan anak-anak mencari pelarian dari pihak yang tidak bertanggung jawab.Remaja dapat mencari bantuan untuk mengatasi bullying.

Ema mengajak orang tua untuk belajar berkomunikasi dengan generasi Z, menjadi teman baik, dan tidak menghakimi, tetapi bisa menjadi teman bicara. Ia juga mengajak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi siswa, mengingat banyak kasus bullying terjadi di lingkungan sekolah.

Penelitian dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Jawa Tengah menunjukkan bahwa banyak siswa SMA mengalami gangguan mental seperti gangguan tidur, mual saat makan, atau kecemasan berlebihan. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyediakan layanan ventilasi yang dapat diakses melalui telepon atau langsung di RSJ Amino Gondohutomo Semarang, termasuk aplikasi "Jogo Konco" yang dapat diakses 24 jam.

Ketua Forum Anak Jawa Tengah, Dendi Resando, menyatakan bahwa partainya telah mengunjungi 251 sekolah di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam acara "Forum Anak Sekolah Tahun 2024". Kegiatan ini bertujuan mengajak siswa baru untuk menolak bullying dan kekerasan seksual, serta berani menyuarakan isi hati mereka. Melalui acara ini, siswa mendapatkan materi terkait bullying dan pengetahuan tentang eksploitasi dan pelecehan seksual anak secara online (OCSEA).

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading