Rentetan Gempa Guncang Santorini, Pembangunan Berlebihan Jadi Penyebab
Pulau wisata Santorini, Yunani, diguncang ratusan gempa kecil dalam beberapa hari terakhir, memicu kekhawatiran akan dampak pembangunan yang masif selama satu dekade terakhir. Meski belum ada laporan kerusakan serius, para ilmuwan memperingatkan bahwa aktivitas seismik ini bisa berlangsung selama beberapa minggu dan kemungkinan gempa yang lebih besar tidak bisa diabaikan.Dimitris Papanikolaou, profesor geologi dari Universitas Athena, mengkritik pembangunan hotel dengan kolam renang dan jacuzzi di lereng pulau yang rawan longsor. Tanah vulkanik Santorini yang lunak dan tidak stabil seharusnya tidak digunakan untuk pembangunan selama aktivitas seismik masih berlangsung.Sebagai respons terhadap gempa, pemerintah Yunani telah menetapkan status darurat, menutup sekolah, mengerahkan tentara, serta mengevakuasi ribuan orang dengan pesawat dan kapal feri. Otoritas juga memperingatkan risiko longsor di lima wilayah, termasuk pelabuhan utama Santorini, dan menutup area sepanjang kaldera gunung berapi.Santorini adalah destinasi yang menarik jutaan wisatawan setiap tahun, tetapi pariwisata berlebihan memicu masalah lingkungan, termasuk berkurangnya pasokan air dan kepadatan yang berlebihan. Para ahli telah lama meminta studi geoteknik untuk memastikan keamanan bangunan di kaldera.Menurut Technical Chamber of Greece, banyak bangunan di Santorini tidak memiliki izin, termasuk seperempat bisnis pariwisata. Pemerintah Yunani didesak untuk segera meninjau kembali pembangunan liar di wilayah berisiko tinggi ini sebelum terjadi bencana yang lebih besar.