Tidak Ada Libur Taifun Bagi WFH Kecuali Banjir dan Listrik Padam

Taifun Infa perlahan-lahan mendekati Taiwan, banyak warga yang berharap bisa mendapatkan libur taifun. Ternyata Kementerian Ketenagakerjaan menyampaikan, bagi mereka yang saat ini work from home (WFH) karena tidak memerlukan perpindahan untuk itu tetap tidak boleh menolak untuk bekerja meskipun pemerintah daerah mengumumkan libur.

Baca juga: Siaga Nasional Tingkat Tiga Diperpanjang Hingga 26 Juli, Pemerintah Beri Izin Bersyarat Bagi Warga untuk Makan dalam Restoran

Taifun Infa perlahan-lahan mendekati Taiwan. Sumber: Biro Meteorologi Pusat

Walaupun terdapat 5 kali peringatan taifun di Taiwan pada tahun lalu, tetapi hanya peringatan saja tanpa satupun memasuki wilayah daratan di Taiwan. Dan apabila sampai dikeluarkan pengumuman libur taifun karena datangnya taifun Infa maka akan menjadi libur taifun pertama selama masa epidemi COVID-19.

Berhubung terjadi ledakan penularan domestik pada tahun ini di Taiwan, sehingga banyak perusahaan yang menerapkan kerja di rumah (work from home/WFH). Kepala Kesetaraan dan Persyaratan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Huang Wei-chen (黃維琛) menyampaikan, bagi mereka yang situasinya harus bekerja di rumah (WFH), tidak ada risiko di perjalanan, maka tidak boleh menolak bekerja dengan menggunakan alasan “libur taifun”.

Baca juga: Situasi Pandemi Membaik, Ini Kelonggaran yang Diberlakukan di Berbagai Wilayah Terhadap Peraturan Masa Pandemi

Apabila tempat tinggal kebanjiran atau listrik padam, WFH boleh libur taifun

Huang Wei-chen menjelaskan, meskipun dibilangnya “libur taifun”, tetapi sebenarnya bukan benar-benar libur, melainkan untuk menghindari risiko tenaga kerja dalam perjalanan pergi dan pulang kerja, sementara untuk yang bekerja di rumah dan tidak memerlukan keluar rumah, antara pekerja dan pemberi kerja juga sudah ada perjanjian kerja, apabila tenaga kerja bersikeras ingin libur taifun maka majikan bisa melihatnya sebagai absen kerja.

Huang Wei-chen mengungkapkan, apabila kedua belah pihak antara pekerja dan pemberi kerja telah melalui kesepakatan, beranggapan selama libur taifun tidak perlu memberikan gaji, maka pekerja bisa menggunakan waktu ini untuk libur atau bekerja, apabila sudah disepakati sebagai libur taifun maka pekerja tidak perlu bekerja dan majikan berhak tidak memberikan gaji.

Berdasarkan inti dari “manajemen kehadiran tenaga kerja dan pemberian upah pada instansi publik apabila terjadi bencana alam” Kementerian Ketenagakerjaan, jika dari tempat tinggal ke tempat kerja harus melewati atau pemda dari tempat tinggal dan atau tempat kerja mengumumkan libur bagi pegawai negeri maka majikan tidak boleh menganggap sebagai ketidakhadiran kerja, terlambat atau memaksa tenaga kerja mengajukannya sebagai cuti urusan pribadi atau cuti lainnya, dan juga tidak boleh memaksa pekerja untuk bekerja, memotong bonus, memberhentikan atau sanksi lainnya.