Jakarta, Beritasatu.com - Sapi simmental bernama Rossi tengah viral di masyarakat. Sapi yang dirawat di Sumber Ternak Farm, Bojong Kulur, Bogor, Jawa Barat itu jadi pusat perhatian karena memiliki bobot yang tidak biasa yakni mencapai 1,37 ton.
Bobot itu membuat Rossi mampu menjuarai berbagai kontes sapi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia. Di kontes itu Rossi selalu berhasil menjadi sapi yang paling berat karena bobotnya yang sangat besar.
"Saat masuk ke Sumber Ternak Farm, bobot Rossi itu 800 kilogram," kenang Bambang Sudarsono, pemilik Sumber Ternak Farm dikutip dari channel YouTube milik Sumber Ternak Farm, Jumat (14/6/2024).
Saat itu Bambang Sudarsono melihat ada yang membuat Rossi begitu berbeda dengan sapi-sapi yang dia rawat. Perbedaan itu terletak pada keempat kaki Rossi.
Sapi Terberat di Indonesia Bernama Rossi Ditawar Rp 500 Juta／Flickr
Sapi Terberat di Indonesia Bernama Rossi Ditawar Rp 500 Juta
Begitu kaki Rossi dipegang, Bambang Sudarsono yakin bobot Rossi bisa tembus lebih dari 1 ton. "Saat lihat kakinya, prospek bobotnya itu mampu bisa lebih banyak lagi. Kakinya masih sangat kuat," ucap Bambang Sudarsono bangga.
Keyakinan itu akhirnya terbukti. Selama empat tahun dirawat di Sumber Ternak Farm, bobot Rossi terus bertambah hingga mencapai 1,37 ton.
Bobot itu bahkan diyakini bisa naik lagi. Menurut Bambang Sudarsono yang tidak bisa ditambah lagi adalah ukuran tubuh Rossi.
Rossi memang dilayani berbeda dengan sapi lainnya yang dirawat di Sumber Ternak Farm. Makanannya pun spesial.／Public Domain Pictures
Disangka Joki, Raffi Ahmad Diusir Askar Saat Ingin Memegang Multazam
Rossi memang dilayani berbeda dengan sapi lainnya yang dirawat di Sumber Ternak Farm. Makanannya pun spesial.
Bambang Sudarsono selalu menyiapkan setengah ember bubur jagung yang dicampur dengan ampas tahu dan konsentrat tiga kali sehari sebagai makanan utama Rossi. Sementara rumput hijau hanya tambahan sebagai serat makanan.
"Sudah ada yang tawar Rp 500 juta, tetapi kita maunya lepas Rp 700 juta, itu pun masih pikir-pikir karena kita masih sayang," kata Bambang Sudarsono.
