Kentut adalah respons fisiologis yang normal, ada statistik informal menunjukkan bahwa setiap orang rata-rata mengeluarkan kentut hingga 14 kali sehari, dengan volume gas yang dikeluarkan mencapai 500 hingga 700 mililiter. Mengeluarkan gas secara normal tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika kentut terus menerus dan berbau busuk, dikenal sebagai "kentut beruntun", ini perlu diperhatikan apakah tubuh mengalami masalah.
Kebanyakan Kentut Menandakan Ada 4 Masalah Tubuh
- Ketidakseimbangan Distribusi Bakteri Usus:
Di dalam usus manusia, sekitar 20% bakteri adalah bakteri jahat yang utamanya memecah lemak dan protein yang tidak sepenuhnya diserap, menghasilkan gas berbau "hidrogen sulfida" dan "amonium", yang menyebabkan kentut. Jika seseorang sering mengeluarkan kentut berbau busuk padahal tidak makan terlalu banyak lemak atau protein, perlu diwaspadai kemungkinan ketidakseimbangan distribusi bakteri usus, di mana bakteri jenis "jahat" berkembang biak secara berlebihan dan menghasilkan gas di dalam usus.
- Kemampuan Pencernaan Usus yang Buruk:
Pencernaan yang buruk dalam jangka panjang dapat menyebabkan sisa makanan bertahan terlalu lama di dalam usus, meningkatkan produksi racun dan memfasilitasi pertumbuhan bakteri jahat di usus. Fermentasi oleh bakteri jahat ini mempercepat produksi gas, meningkatkan frekuensi kentut, dengan disertai bau busuk.
- Mengonsumsi Makanan yang Memproduksi Gas:
Contohnya seperti sayuran dari famili Cruciferae seperti brokoli putih dan hijau, kacang, dan makanan dari biji-bijian utuh yang tinggi serat sulit untuk dicerna sepenuhnya. Ketika serat ini mencapai usus besar, bakteri di dalam usus menggunakannya untuk memperoleh energi, menghasilkan gas yang kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Selain itu, produk susu mengandung laktosa, dan ketika tubuh manusia kekurangan enzim laktase, laktosa ini sulit dicerna, menyebabkan perut kembung dan peningkatan gas di usus yang kemudian terjadi kentut. Sedangkan mengonsumsi fruktosa atau sorbitol (alkohol gula) dari buah-buahan juga bisa menyebabkan perut kembung dan kentut. Minuman bersoda mengandung banyak gas, dan gas ini terperangkap di saluran pencernaan, akhirnya dikeluarkan dalam bentuk kentut.
- Makan Terlalu Cepat:
Menelan makanan terlalu cepat atau terus menerus berbicara selama makan dapat menyebabkan penelanan udara yang besar. Begitu terkumpul dalam jumlah tertentu, udara ini akhirnya dikeluarkan melalui bersendawa atau kentut dengan frekuensi tinggi dan padat.
Sekitar 20% bakteri jahat pada usus manusia, jika bukan terlalu banyak makan lemak atau protein, orang yang Sering kentut harus ekstra hati-hati. (Gambar / Heho Health)
Bagaimana Cara Memperbaiki Masalah Frekuensi Kentut yang Tinggi?
"Heho Health" merekomendasikan bahwa kentut adalah respons fisiologis yang normal dan sehat, tapi jika terlalu sering, harus diperhatikan dan diperbaiki. Misalnya, makan sedikit tapi sering, hindari makan berlebihan, kunyah makanan dengan baik, dan makan makanan yang mudah dicerna. Minum segelas yogurt tanpa gula setiap hari dan mengonsumsi probiotik dapat membantu memperbaiki ekologi bakteri usus, meningkatkan kemampuan pencernaan, dan mengurangi frekuensi kentut.