Singapura baru-baru ini telah mengesahkan sebuah undang-undang yang menyatakan bahwa mulai tahun 2024, Bandara Internasional Changi akan menggunakan teknologi biometrik. Sebagian besar penumpang dapat menyelesaikan prosedur check-in dan imigrasi melalui sistem identifikasi biometrik tanpa perlu menggunakan paspor saat masuk dan keluar dari Bandara Internasional Changi.
Sebagian besar penumpang dapat menyelesaikan proses boarding, bea cukai, dan prosedur lainnya melalui sistem biometrik, sehingga menghemat waktu bea cukai.
(Sumber foto : Wikipedia)
Bioteknologi identifikasi adalah teknologi yang menggunakan karakteristik biologis dari tubuh manusia untuk melakukan autentikasi identitas, termasuk sidik jari, wajah, pola telapak tangan, iris mata, retina, dan karakteristik suara, dll. Wakil Menteri Dalam Negeri kedua Singapura, Yang Lixiu, menyatakan bahwa pelaksanaan tindakan ini akan membuat proses pemeriksaan bea cukai menjadi lebih mudah dan lancar. Selain itu, berdasarkan statistik resmi Singapura, jumlah penumpang yang masuk ke Singapura dalam 8 bulan pertama tahun ini adalah 9,01 juta orang, yang sudah lebih dari dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, Yang Lixiu percaya bahwa jumlah penumpang di Singapura akan kembali ke tingkat sebelum pandemi tahun depan.
Pemerintah Singapura terus memperluas cakupan "Program Pemeriksaan Otomatis". Sampai saat ini, termasuk Taiwan, sudah ada 52 negara dan wilayah yang termasuk dalam program pemeriksaan otomatis.
Artikel lainnya : Asosiasi Perdagangan Taiwan Mempromosikan Bahan Bangunan Ramah Lingkungan dan Produk Rendah Karbon di Singapura