Di era serba digital ini, slow living menawarkan pendekatan hidup yang lebih sadar dan seimbang. Konsep slow living tidak berarti memperlambat hidup sepenuhnya, namun lebih menekankan pada kualitas daripada kuantitas, seperti berfokus pada satu tugas dalam satu waktu untuk mengurangi stres akibat multitasking. Dengan menjaga hubungan dengan alam, seperti berjalan-jalan di taman atau menikmati udara segar, slow living dapat membantu mengurangi tekanan kehidupan modern. Selain itu, kualitas hubungan juga lebih diutamakan; lebih baik memiliki hubungan bermakna dengan orang-orang terdekat daripada sekadar berhubungan dengan banyak orang.Ilustrasi berbincang dengan teman terdekat (Pexels.com/Julia Larson)
Melakukan digital detox, seperti membatasi waktu di media sosial dan memberi waktu untuk istirahat, membantu kita tetap fokus pada momen sekarang dan tidak terjebak dalam aliran informasi yang tiada henti. Slow living, pada intinya, memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang, dengan menikmati momen-momen kecil yang penuh makna, serta menjaga keseimbangan antara dunia luar dan ketenangan dalam diri sendiri.