img
:::

Bukan Pilihan Alternatif, Mengapa Vape Sama Berbahaya dengan Rokok Biasa?

Ilustrasi vape (Freepik/Racool_studio)
Ilustrasi vape (Freepik/Racool_studio)

Vape atau rokok elektrik semakin populer di kalangan generasi milenial dan Gen Z, banyak yang menganggapnya sebagai alternatif lebih aman daripada rokok konvensional. Namun, vape mengandung nikotin dan zat berbahaya dalam cairannya, yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Menurut dr. Agus Dwi Susanto, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, baik vape maupun rokok konvensional mengandung nikotin, karsinogen, dan zat beracun yang merusak paru-paru dan bisa menyebabkan ketergantungan.Vape sama seperti rokok, dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru.

Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menunjukkan bahwa 76,5% pengguna rokok elektrik reguler mengalami ketergantungan nikotin. Vape, yang mulai dikenal sejak 1930-an, juga dikaitkan dengan risiko kesehatan serius seperti iritasi tenggorokan, batuk, mulut kering, dan EVALI (cedera paru terkait penggunaan produk vape).

Meski vape tidak mengandung tembakau, bukan berarti lebih aman. WHO telah memperingatkan untuk melarang penggunaannya pada anak-anak, remaja, dan ibu hamil. Data dari Riset Kesehatan Dasar Nasional menunjukkan peningkatan prevalensi merokok di kalangan remaja usia 10 hingga 18 tahun dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% pada 2018.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading