Kota New Taipei memiliki jumlah penduduk imigran baru terbanyak di Taiwan. Untuk membantu keluarga imigran baru beradaptasi dengan kehidupan di Taiwan, pemerintah kota New Taipei telah membuka hampir 300 kelas bahasa Mandarin gratis dalam tiga tahun terakhir. Program ini membantu imigran baru mengatasi hambatan bahasa dan dengan lancar berintegrasi ke dalam masyarakat. Banyak ibu imigran baru, meskipun menghadapi tekanan hidup, masalah kesehatan, dan tantangan dalam mengasuh anak, tetap gigih belajar, menunjukkan ketekunan dan antusiasme yang patut dikagumi.
Nguyen Thi Kim Thanh, seorang peserta dari Vietnam, hanya menyelesaikan pendidikan menengah di negaranya karena kondisi ekonomi yang sulit. Setelah menikah dan pindah ke Taiwan, dia memutuskan untuk belajar bahasa Mandarin dengan serius dan mendaftar di kelas pendidikan orang dewasa. Bahkan dalam masa pemulihan pasca-operasi, dia tidak berhenti belajar dan segera kembali ke kelas. Dia mengungkapkan bahwa upayanya untuk belajar bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan dirinya tetapi juga untuk menemukan pijakan yang stabil di Taiwan.
Hasil belajar anak-anak imigran baru juga sangat mengesankan. Tahun ini, Clarissa, seorang siswa asal Filipina dari Sekolah Dasar Xiude, memenangkan penghargaan khusus dalam kompetisi menyanyi bahasa Mandarin dan telah dua kali berturut-turut berpartisipasi dalam kompetisi video bahasa Mandarin untuk siswa asing. Dari tidak bisa berbahasa Mandarin, kini Clarissa dapat mengajak orang tuanya makan di luar, bahkan membantu teman-temannya menyelesaikan soal matematika. Kemajuan belajarnya luar biasa. Guru pembimbing Lin Cui-lian mengatakan bahwa setelah Clarissa memenangkan penghargaan untuk lagunya 童年 tahun lalu, motivasinya untuk belajar meningkat pesat. Bergabung dengan paduan suara juga membantu Clarissa menunjukkan kemampuan berbahasa Mandarin dan keterampilan menyanyinya yang luar biasa.Guru musik Ai Ching-tzu (kanan) dari Sekolah Dasar Xiude telah membimbing siswa Ke (kiri) untuk berpartisipasi dalam kompetisi video bahasa Mandarin untuk siswa asing selama dua tahun berturut-turut (Gambar/xumber: Situs Radio Pendidikan Nasional).
Bui Dinh Phuc, seorang siswa asal Vietnam di Sekolah Menengah Fuying, awalnya merasa terasing dan enggan belajar saat baru tiba di Taiwan untuk melanjutkan pendidikan di kelas 7. Dia bahkan sempat berpikir untuk kembali ke Vietnam. Namun, guru bahasa Mandarinnya, Zeng Jia-xun, menggunakan pendekatan pengajaran dengan permainan dan aplikasi kehidupan sehari-hari, seperti berbelanja di pasar dan bermain Monopoli, untuk membantunya membuka diri dan beradaptasi dengan kehidupan sekolah. Setelah itu, Bui Dinh Phuc dengan percaya diri mendaftar untuk kompetisi video bahasa Mandarin dan memenangkan penghargaan khusus, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan belajarnya.Di bawah bimbingan penuh dedikasi dari guru bahasa Mandarin Zeng Jia-Xun (kiri), siswa Pei (kanan) tidak lagi menolak belajar bahasa Mandarin dan terus menunjukkan kemajuan (Gambar/sumber: Situs Radio Pendidikan Nasional).
Pemerintah Kota New Taipei menyatakan bahwa program kelas bahasa Mandarin tidak hanya membantu imigran baru dan anak-anak mereka beradaptasi dengan kehidupan di Taiwan, tetapi juga membantu mereka menemukan kepercayaan diri dan rasa memiliki. Ke depannya, pemerintah akan terus menyediakan lebih banyak sumber daya untuk mendukung keluarga imigran baru agar merasa aman dan nyaman menetap di Taiwan.