Guna mendorong warga penduduk imigran baru berpartisipasi dalam pertukaran di komunitas dan mempromosikan keberagaman budaya, Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi dari Divisi Selatan Ditjen Imigrasi baru-baru ini mengadakan acara “Buffet Budaya Internasional,” untuk merayakan Hari Migran Internasional pada 18 Desember. Acara ini mengundang Yang Yi-ru, warga penduduk imigran baru asal Vietnam, dan Lin Xing-rong, warga penduduk imigran baru asal Indonesia, sebagai pembicara untuk berbagi budaya kehidupan Vietnam dan Indonesia, menciptakan pesta budaya penuh pesona internasional.
Yang Yi-ru memulai acara dengan memperkenalkan sorotan budaya Vietnam. Mengenakan pakaian tradisional "Ao Dai", ia berbagi tentang kehidupan sehari-hari, arsitektur, dan budaya kuliner Vietnam. Ia menyoroti makanan terkenal seperti lumpia dan pho, serta pengaruh arsitektur kolonial Prancis seperti Balai Kota Saigon dan Gedung Opera Hanoi. Yang Yi-ru juga berbicara tentang budaya pasar terapung khas Vietnam, terutama Pasar Terapung Cai Rang di Cần Thơ, yang merupakan salah satu pasar terapung tersibuk di dunia. Ia juga memandu peserta membuat lumpia Vietnam, memberikan pengalaman cita rasa otentik.Penduduk imigran baru asal Vietnam, Yang Yi-ru, memperkenalkan keunikan budaya Vietnam (Gambar/sumber: Situs Web Imigrasi)
Selanjutnya, Lin Xing-rong dari Indonesia membagikan daya tarik budaya Indonesia. Mengenakan pakaian tradisional Indonesia, ia memperkenalkan alat transportasi lokal unik seperti ojek dan becak, menyoroti perbedaan mencolok dengan transportasi di Taiwan. Ia juga menyediakan mochi Indonesia dan sajian sagu campur untuk para peserta mencicipi cita rasa khas Indonesia. Lin berharap acara ini dapat menunjukkan keindahan unik budaya Indonesia, mempromosikan pertukaran budaya, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap budaya Indonesia.
Penduduk imigran baru asal Indonesia, Lin Xing-rong, berbagi pesona budaya Indonesia (Gambar/sumber: Situs Web Imigrasi)
Kepala Stasiun Layanan Kabupaten Chiayi, Huang Shih-hua, menyatakan bahwa saat ini Taiwan memiliki sekitar 570.000 pendatang baru. Acara ini menyediakan platform bagi mereka untuk berbagi budaya asal, meningkatkan pemahaman dan penghormatan terhadap keberagaman budaya. Huang berharap kegiatan ini dapat mempromosikan rasa hormat, inklusivitas, dan harmoni, menonjolkan keindahan dari perpaduan budaya yang beragam.