Pakar tak Sarankan Warga Gunakan Lagi Kasur yang Sudah Terendam Banjir
Pakar kesehatan dr. Bonita Effendi tidak menyarankan warga untuk menggunakan kembali kasur yang sudah terendam air banjir. Menurutnya, kasur tersebut berpotensi menjadi tempat berkembang biak jamur penyebab penyakit."Kasur yang sudah terendam banjir sebaiknya tidak digunakan lagi karena meskipun sudah dijemur, bakteri, virus, atau jamur akan tetap lebih mudah berkembang biak di tempat yang lembap," ujar dr. Bonita di Jakarta, Kamis (13/3/2025).Sejumlah penyakit yang bisa muncul akibat kondisi lembap antara lain gangguan atau infeksi saluran pernapasan dan iritasi kulit yang ditandai dengan rasa gatal, kering, atau bersisik.Dr. Bonita yang praktik di RS Pondok Indah menyebutkan bahwa penyakit tersebut juga bisa muncul akibat ruangan yang lembap. Oleh karena itu, warga disarankan untuk membersihkan berbagai sudut rumah yang terkena banjir.Kondisi lembap dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk gangguan atau infeksi saluran pernapasan serta iritasi kulit yang ditandai dengan rasa gatal, kering, atau bersisik.Sebisa mungkin gunakan cairan antiseptik atau sabun untuk mematikan bakteri dan virus."Jika ada barang yang sudah terendam air banjir, terutama yang berbahan kayu, kapuk, atau matras, sebaiknya tidak digunakan lagi karena cenderung menjadi tempat berkembang biaknya jamur. Jamur bisa menjadi sumber infeksi, bahkan bisa terhirup dan menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan," jelas dr. Bonita.Khusus untuk pakaian, disarankan mencuci ulang semua pakaian dan menjemurnya di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering.Dr. Bonita juga menyarankan penggunaan alat pelindung diri saat membersihkan rumah, seperti masker, alas kaki hingga ke lutut, dan sarung tangan."Jangan sampai kita membersihkan rumah tetapi malah terluka, karena luka ini bisa menjadi akses bagi bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh," pungkas dr. Bonita.