Alergi susu sapi yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat berdampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), seorang dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi, alergi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, masalah makan, dan gangguan tidur dalam jangka pendek. Dampak jangka panjangnya bisa berupa berat badan yang tidak optimal, malnutrisi, dan keterlambatan pertumbuhan. Selain itu, sifat alergi yang menetap meningkatkan risiko kondisi atopik lain, seperti asma atau eksim di masa depan.Alergi susu juga dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius
Setelah mengenali gejala alergi susu sapi, orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan untuk menghilangkan susu sapi dari diet anak dan mencari sumber nutrisi alternatif sambil memantau pertumbuhan anak secara rutin. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, anak-anak dengan alergi susu sapi dapat hidup lebih sehat dan berkembang secara optimal. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan prevalensi alergi susu sapi pada anak-anak Indonesia sekitar 2 hingga 7,5 persen, menjadikannya alergen kedua yang paling umum setelah telur.