Kerusakan Hebat Akibat Serangan Hizbullah ke Israel
Dilaporkan bahwa Hizbullah Lebanon meluncurkan ratusan roket dan drone ke wilayah Israel sepanjang pekan ini, menyebabkan kerusakan yang luas. Menurut surat kabar Israel Jerusalem Post, sekitar 8.000 bangunan, termasuk rumah tinggal, kendaraan, dan lahan pertanian, hancur sejak serangan dimulai pada hari Minggu. Kota Kiryat Shmona di utara menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak.
Penilaian Kerusakan
Serangan ini menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur dan area pemukiman sipil. Tim otoritas pajak Israel telah dikirim ke lokasi untuk menilai kerusakan. Namun, karena banyaknya insiden, penilaian penuh belum dapat dilakukan dalam waktu singkat. Perkiraan awal menunjukkan kerugian mencapai puluhan juta shekel.
Menurut New York Times, serangan ini merupakan salah satu operasi militer terbesar yang dilakukan Hizbullah terhadap Israel sejak tahun lalu, sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas di Gaza.
Korban dan Dampak pada Kehidupan
Dalam serangan roket pada hari Senin, setidaknya dua orang terluka akibat pecahan peluru di kota pesisir utara Nahariya. Tentara Pertahanan Israel (IDF) telah mengeluarkan pembatasan baru di beberapa wilayah Israel utara untuk menghadapi kemungkinan peningkatan konflik.Pasukan penjinak bom polisi Israel memeriksa lokasi jatuhnya rudal yang ditembakkan dari Lebanon menghantam daerah di Petah Tikva, pinggiran Tel Aviv, Israel, Ahad 24 November 2024. - (AP Photo/Oded Bality)
Situasi Internasional dan Regional
Serangan-serangan ini bertepatan dengan upaya diplomatik internasional yang bertujuan menghentikan konflik antara Lebanon dan Israel. Hizbullah menyatakan bahwa operasi militer intensif ini ditujukan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina di Gaza, sebagai solidaritas terhadap perlawanan mereka yang gigih, dan untuk melindungi Lebanon serta rakyatnya.
Dalam pernyataannya, Hizbullah menyebut serangan ini termasuk penggunaan drone canggih dan serangan gabungan kompleks yang secara akurat mengenai sasaran strategis Israel. Mereka menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina dan perjuangan melawan pendudukan.
Ketegangan meningkat dengan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut, sementara upaya diplomatik terus dilakukan untuk meredakan konflik di kawasan tersebut.