Sistem kesehatan Taiwan telah lama menghadapi tantangan seperti ruang gawat darurat di rumah sakit besar yang penuh sesak dan kekurangan tempat tidur pasien. Hal ini semakin menyoroti pentingnya peran klinik komunitas. Sejak wabah pandemi COVID-19, peran klinik komunitas telah diperkuat lebih lanjut, menjadi garda depan dalam penanganan pandemi melalui skrining, vaksinasi, dan perawatan isolasi di rumah.
Banyak pasien di Taiwan terbiasa mengunjungi rumah sakit besar untuk penyakit ringan maupun berat, yang menyebabkan beban berat pada pusat medis besar. Namun, klinik komunitas memiliki potensi besar dalam menangani penyakit kronis secara efektif, sehingga dapat mengurangi tekanan pada rumah sakit besar.
Kapasitas medis ruang gawat darurat di pusat medis sering mengalami tekanan. (Gambar/sumber: Heho Health)
Selama pandemi COVID-19, kapasitas layanan klinik komunitas meningkat secara signifikan. Dokter klinik memainkan peran kunci dalam menyediakan layanan telemedis, penyaringan komunitas, dan vaksinasi, menjadikan mereka penjaga utama kesehatan di komunitas.
Struktur masyarakat Taiwan yang cepat menua semakin menekankan peran tak tergantikan dari klinik komunitas dalam pengelolaan penyakit kronis dan perawatan jangka panjang. Menurut statistik Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan (MOHW), lebih dari 60% lansia di Taiwan menderita setidaknya dua penyakit kronis. Klinik dapat menyediakan layanan "perawatan komorbiditas" yang komprehensif, mengurangi kebutuhan pasien untuk melakukan perjalanan jauh ke fasilitas kesehatan besar.
Lansia melakukan latihan rehabilitasi sederhana dengan bantuan caregiver profesional untuk memperlambat penurunan kemampuan. (Gambar/sumber: Heho Health)
Pengembangan klinik komunitas tidak hanya membantu menyeimbangkan sumber daya kesehatan tetapi juga memungkinkan pasien menerima perawatan kesehatan yang penuh perhatian dan menyeluruh di komunitas mereka. Klinik komunitas telah menjadi komponen penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang lebih berkelanjutan dan ramah pasien.
