Istilah "jam koma" menjadi populer di kalangan generasi Z sebagai gambaran dari kondisi penurunan energi secara drastis, hingga seseorang merasa seolah-olah sedang 'mati suri' untuk sementara waktu. Fenomena ini sering dialami oleh individu yang memiliki jadwal padat, di mana mereka merasa sangat lelah namun otak tetap aktif, yang akhirnya menghambat kualitas istirahat dan tidur.
Fenomena "jam koma" ini juga mencerminkan kelelahan kognitif atau cognitive fatigue, kondisi di mana kemampuan untuk fokus dan berpikir efektif menurun akibat aktivitas mental yang terus-menerus. Beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi ini meliputi stres, kurang tidur, dan kebiasaan buruk sebelum tidur, seperti terlalu banyak waktu di depan perangkat elektronik. Untuk mengatasi kelelahan kognitif ini, penting bagi seseorang untuk mengambil jeda, memberikan ruang bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat, serta menjaga keseimbangan hidup agar kondisi kesehatan mental dan fisik tetap terjaga.