img
:::

Viral Online: "Tes Angka" Dapat Mendeteksi Demensia? Dokter Ungkap Fakta!

Tangkapan layar pesan yang beredar di aplikasi komunikasi dan platform media sosial (Foto / Dikutip dari situs Pusat Pemeriksaan Fakta Taiwan)
Tangkapan layar pesan yang beredar di aplikasi komunikasi dan platform media sosial (Foto / Dikutip dari situs Pusat Pemeriksaan Fakta Taiwan)

Baru-baru ini, sebuah gambar hitam-putih telah beredar luas di internet, mengklaim bahwa jika seseorang dapat melihat 7 angka dalam gambar tersebut, maka mereka tidak berisiko mengalami demensia. Para ahli menyatakan bahwa tes online semacam ini adalah informasi yang salah dan tidak memiliki dasar ilmiah.Tangkapan layar pesan yang beredar di aplikasi komunikasi dan platform media sosial (Foto / Diambil dari situs Pusat Pemeriksaan Fakta Taiwan)

Menanggapi rumor ini, dokter spesialis demensia menjelaskan bahwa gambar semacam ini tidak dapat digunakan untuk menilai risiko demensia dan tidak digunakan dalam pemeriksaan klinis. Dokter menegaskan bahwa demensia didefinisikan sebagai "penurunan fungsi kognitif yang memengaruhi kemampuan hidup sehari-hari," dan gambar tersebut tidak memberikan informasi terkait kemampuan hidup, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat diagnosis demensia.

Selain itu, dokter mata juga menunjukkan bahwa hasil pengenalan angka dalam gambar berkaitan dengan sensitivitas kontras mata seseorang. Beberapa orang dapat melihat lebih banyak angka, sementara yang lain melihat lebih sedikit, karena perbedaan sensitivitas mata dalam membedakan hitam-putih dan terang-gelap. Jika angka di tengah gambar terlihat lebih jelas dan angka di sekitarnya kabur, itu adalah fenomena normal. Dokter mata mengingatkan bahwa tes semacam ini hanya mencerminkan kemampuan kontras visual dan bukan alat deteksi penyakit. Masyarakat diimbau untuk tidak terlalu mempercayai tes online semacam ini.

Berdasarkan pendapat para ahli, gambar yang beredar di internet ini hanya dapat menguji sensitivitas kontras mata dan tidak mencerminkan risiko demensia. Klaim semacam ini adalah "salah," dan masyarakat harus mengandalkan diagnosis medis profesional daripada mempercayai desas-desus di internet.

Berita Populer

回到頁首icon
Loading