img
:::

Ini Penyebab Utama Prabowo Ganti Nama Program Makan Siang Gratis

Anak menunjukan menu makan siang gratis yang dibagikan Yayasan Damaris Pancasila Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta, (ilustrasi).
Anak menunjukan menu makan siang gratis yang dibagikan Yayasan Damaris Pancasila Indonesia di kawasan Kemayoran, Jakarta, (ilustrasi).

Program prioritas pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sejak masa kampanye adalah rencana pemberian makan gratis. Program ini awalnya bernama “Program Makan Siang Gratis”, namun kini berubah menjadi “Makan Bergizi Gratis” (MBG). Perubahan ini dilakukan karena jam makan penerima berbeda-beda. Anak-anak PAUD hingga kelas 2 SD biasanya pulang pada pukul 10 pagi sehingga makanan dikirim pada pukul 8 pagi. Sedangkan anak-anak SD dan SMP makan pada waktu yang berbeda, sehingga terminologi “makan siang” tidak lagi sesuai.

Presiden Joko Widodo mendirikan Badan Gizi Nasional melalui Perpres Nomor 83 Tahun 2024. Program ini diawasi langsung oleh Presiden dan telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun dalam RAPBN 2025. Implementasi MBG akan menyasar 82,9 juta penerima dan menghabiskan anggaran sekitar Rp 400 triliun per tahun. Setiap hari, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 1,2 triliun, di mana 75% dari dana tersebut digunakan untuk membeli produk-produk pertanian, seperti beras, ayam, telur, sayur, dan susu.

Program MBG ini juga diharapkan dapat mengatasi kekurangan likuiditas di pedesaan dengan melibatkan koperasi dan BUMDes. Selain meningkatkan nutrisi anak-anak, program ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan diproyeksikan dapat menyerap hingga 820 ribu tenaga kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,10 persen pada 2025 mendatang.

Respon Pertama

Berita Populer

回到頁首icon
Loading