img
:::

Begini Cara Dokter Harvard Merawat Anak Demam: Tiga Hal yang Tegas Tidak Dilakukannya untuk Memberikan Ketenangan Bagi Orang Tua

Orang tua seringkali kelelahan karena merawat anak yang sakit dan demam. (Gambar/sumber: Heho)
Orang tua seringkali kelelahan karena merawat anak yang sakit dan demam. (Gambar/sumber: Heho)

Merawat anak yang sedang sakit dan demam adalah ujian besar yang bisa membuat orang tua merasa sangat lelah. Dr. Kelly Fradin, seorang dokter anak dari Universitas Harvard sekaligus ibu dari dua anak, sangat memahami kesulitan dan kecemasan ini. Sebagai seorang dokter profesional dan seorang ibu, Dr. Kelly membagikan tiga hal yang dia tidak pernah lakukan ketika anak-anaknya sakit, membantu para orang tua merawat anak dengan lebih tenang.

Ketika anak sedang demam tetapi tidur nyenyak, orang tua sering khawatir akan melewatkan waktu pemberian obat dan segera membangunkan anak. Namun, Dr. Kelly menekankan bahwa tidur sangat penting untuk pemulihan anak, terutama ketika mereka sulit tidur karena sakit. Tidur justru lebih membantu sistem kekebalan tubuh melawan penyakit daripada minum obat. Jika anak sedang tidur nyenyak, kecuali dalam situasi darurat, biarkan mereka tetap beristirahat untuk mendukung proses penyembuhan.
Banyak orang tua merasa ragu memberikan obat kepada anak karena takut akan efek sampingnya dan mencoba menghindarinya sebanyak mungkin. Namun, jika demam anak menyebabkan kesulitan bernapas, kurang cairan, atau sulit tidur, sebaiknya tidak ragu memberikan obat penurun demam atau obat aman lainnya. Dr. Kelly mengingatkan bahwa jika setelah tiga hari pemberian obat secara teratur 3-4 kali sehari kondisi anak tidak membaik, itu adalah tanda bahwa anak perlu dibawa ke dokter.

Beberapa orang tua terlalu bergantung pada angka suhu di termometer, tetapi Dr. Kelly menekankan bahwa suhu tubuh bukan satu-satunya tolok ukur yang penting. Jika termometer menunjukkan demam tetapi anak tetap ceria dan aktif, mungkin kondisinya tidak terlalu serius. Namun, jika anak tampak sangat tidak nyaman meskipun suhu tubuh normal, jangan abaikan tanda tersebut. Orang tua harus lebih memperhatikan kondisi keseluruhan anak daripada hanya angka suhu.Jika anak Anda terlihat sangat tidak sehat tetapi termometer menunjukkan tidak demam, jangan remehkan! (Gambar/sumber: Internet)

Dr. Kelly juga mengingatkan bahwa dalam beberapa situasi, anak harus segera dibawa ke dokter, seperti bayi di bawah 3 bulan yang mengalami demam, demam dengan suhu lebih dari 40°C pada hari pertama, atau demam yang kembali muncul dan bertahan selama 2-3 hari dengan suhu lebih dari 39°C. Meskipun demam adalah gejala umum, penyebabnya bisa beragam, seperti infeksi saluran pernapasan atas, flu, atau virus pencernaan. Orang tua perlu memantau kondisi anak dan mengikuti saran dari dokter.
Anak kecil rentan terhadap berbagai infeksi virus dan bakteri yang menyebabkan demam, seperti infeksi saluran pernapasan atas, flu, virus herpes yang menyebabkan stomatitis, rotavirus, dan infeksi usus lainnya. Selain itu, penyakit seperti roseola infantum, penyakit Kawasaki, atau infeksi bakteri (seperti otitis media, pneumonia, atau tonsilitis) juga dapat menyebabkan demam.

Bagi para orang tua, merawat anak yang sedang demam adalah tantangan yang membutuhkan kesabaran dan kasih sayang. Saran Dr. Kelly memberikan panduan berharga: tidur lebih penting daripada membangunkan anak untuk minum obat; jangan ragu memberikan obat yang efektif untuk mengurangi rasa tidak nyaman; dan memperhatikan kondisi keseluruhan anak lebih penting daripada hanya melihat angka suhu. Prinsip-prinsip ini tidak hanya membantu anak pulih lebih cepat tetapi juga memberikan ketenangan bagi orang tua dalam merawat anak mereka.

Sumber: Ibu dan Anak

Berita Populer

Berita Terbaru 最新消息icon
回到頁首icon
Loading