Pusat Operasi Darurat (EMIC) mengatakan bahwa pada tanggal 20 Juni Laos telah memberi tahu Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) tentang merebaknya virus flu babi Afrika, menjadi yang keenam di wilayah Asia setelah daratan Cina, Mongolia, Vietnam, Kamboja dan Korea Utara.
Menurut OIE, epidemi terjadi di peternakan babi di provinsi selatan Saravane. Ada 7 kasus di lapangan, dan total 973 babi mati.
EMIC mengatakan, mengingat kejadian demam babi Afrika secara berturut-turut di negara-negara tetangga Laos, maka sejak 20 Februari tahun ini, negara itu termasuk dalam wilayah berisiko tinggi. Polisi Penerbangan serta Biro Inspeksi bersama dengan pihak Karantina Kesehatan Hewan dan Tanaman bersama-sama akan mengimplementasikan pemeriksaan bagasi dan tas tangan sepenuhnya untuk penumpang yang masuk ke Taiwan.
Pada saat epidemi ini menyebar di Asia, EMIC mengimbau agar peternak babi domestik mempercepat langkah-langkah keamanan hayati peternakan babi sesegera mungkin demi mencegah invasi epidemi dan membantu semua upaya pencegahan epidemi agar tidak merebak.
EMIC juga mengingatkan para pelancong baik domestik Taiwan maupun Laos untuk tidak melanggar peraturan untuk membawa produk daging babi ke Taiwan.
