Taiwan berencana untuk secara perlahan membuka kembali transportasi dan pariwisata dalam tiga tahap. Ministry of Transportation and Communications (Kementerian Perhubungan dan Komunikasi), menurut Taiwan News, Rabu (20/5/2020), tahap terakhir akan memungkinkan wisatawan asing untuk berkunjung ke sana pada Oktober 2020. Taiwan diakui mampu mengontrol wabah virus corona. Selama 13 hari, tercatat tidak ada kasus impor (imported case). Sementara itu, tercatat juga nol transmisi lokal selama 38 hari. Menteri Perhubungan Lin Chia-lung dalam konferensi pers pada Jumat (15/52020) mengumumkan draft rancangan tiga tahap tersebut. Rancangan tiga tahap tersebut diumumkan guna melonggarkan pembatasan pencegahan epidemi pada transportasi dan pariwisata.
Berikut isi rancangan tiga tahap yang tengah digodok Taiwan sebagai protokol new normal pariwisata:
1. Pelonggaran larangan dan pembatasan penggunaan kain (tick)
Dalam tahap pertama, yang akan efektif pada 27 Mei – 31 Juli 2020, para penumpang kereta akan diperbolehkan untuk makan selama perjalanan. Namun, mereka masih harus menggunakan masker wajah sebelum dan sesudah makan. Sebagai tambahan, dimulai dari hari libur Dragon Boat Festival pada 25 – 28 Juni, kereta api Taiwan Railways Administration (TRA) akan diizinkan kembali untuk menjual tiket untuk berdiri di kereta (standing ticket). Sementara kereta Taiwan High Speed Rail (THSR) akan diizinkan untuk menjual tiket duduk bebas (non-reserved seat).
2. Subsidi pariwisata dan akhir dari kewajiban masker wajah
Tahap kedua akan efektif pada 1 Agustus – 31 Oktober 2020. Tahap ini termasuk pemberian subsidi sebanyak 2 miliar Dolar Baru Taiwan (NTD), setara dengan Rp 984 miliar, bagi industri pariwisata. Ada pun bagian dari industri pariwisata tersebut adalah grup tur, akomodasi bagi pelancong independen, tiket taman hiburan, tarif bus tur dan bertingkat, dan diskon lainnya. Sementara penggunaan masker wajah, pengukuran suhu tubuh, dan aturan jaga jarak dapat dihentikan tergantung pada kemajuan dalam menahan wabah, dan instruksi dari Central Epidemic Command Center (CECC).
3. Membuka Taiwan untuk pariwisata internasional
Merujuk pada fatalnya pandemi yang sedang berlangsung di sebagian besar dunia, Lin menuturkan, akan membuka negara pada wisatawan asing akan menjadi tahap terakhir. Periode waktu yang direncanakan untuk saat ini adalah 1 Oktober–31 Desember. Selama fase tersebut, Taiwan Tourism Bureau akan berkoordinasi dengan CECC dan Ministry of Foreign Affairs (MOFA). Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menstabilkan situasi epidemi. Lembaga-lembaga tersebut akan bekerjasama untuk mencapai pemulihan, dan mengamankan peluang pertumbuhan bagi pariwisata internasional di Taiwan. Pada waktu yang bersamaan, lembaga-lembaga pemerintahan akan bekerjasama dengan CECC untuk melonggarkan berbagai langkah pengontrolan perbatasan secara bertahap. Termasuk pembatasan penerbangan lanjutan (connecting flights), kedatangan melalui transportasi massal, dan kapal pesiar internasional. Pelonggaran juga termasuk dimulainya kembali perjalanan udara dan laut langsung antara pulau lepas pantai Kinmen, Matsu, dan China (mini three links). Lin menunjukkan bahwa pengendalian wabah Taiwan merupakan bentuk pemasaran internasional yang baik. Dia menyatakan keyakinannya bahwa Taiwan akan melihat pemulihan pariwisata tercepat. Tidak hanya di Asia namun juga di dunia.
Sumber:Kompas